Setwapres RI Tinjau Penanganan Stunting di Posyandu Seruni Ponpes Wali Barokah Kota Kediri


Kediri, gelarfakta.com – DPD LDII Kota Kediri menerima kunjungan rombongan Tim Sekretariat Wakil Presiden RI yang dipimpin Plt. Asisten Deputi Kesehatan, Gizi, dan Pembangunan Keluarga, Siti Alfiah. Kunjungan tersebut didampingi Tenaga Ahli Advokasi TPPS, Alie Sadikin, untuk meninjau implementasi program percepatan penurunan stunting di Posyandu Seruni, Pondok Pesantren Wali Barokah, pada Kamis (27/11).
Kegiatan ini merupakan bagian dari monitoring dan evaluasi Setwapres terhadap penanganan stunting di Kota Kediri. Kunjungan tersebut sekaligus menjadi bentuk apresiasi atas capaian Kota Kediri yang meraih peringkat kedua nasional dalam kategori kinerja terbaik penanganan stunting tingkat kabupaten dan kota.
Tenaga Ahli Advokasi TPPS Setwapres, Alie Sadikin, menyampaikan apresiasi atas capaian Kota Kediri. Menurutnya, penurunan jumlah balita stunting di wilayah Posyandu Seruni menunjukkan efektivitas program yang dijalankan. Ia menjelaskan jumlah balita stunting berhasil turun dari lebih dari 20 kasus menjadi 14 kasus dalam kurun waktu satu tahun, dengan sekitar 10 anak berhasil keluar dari kategori stunting berkat intervensi yang dilakukan secara berkelanjutan.
Meski demikian, ia menekankan perlunya penguatan pada sejumlah indikator yang masih perlu perhatian, yakni cakupan imunisasi dasar lengkap, pemberian ASI eksklusif, serta pemenuhan MPASI sesuai standar. Ia mengingatkan bahwa angka stunting nasional masih berada di kisaran 19 persen, sementara target tahun 2030 adalah di bawah 5 persen. Penurunan tahunan yang masih sekitar 1 persen membutuhkan kolaborasi dan konvergensi program dari berbagai pihak.
Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Kediri, dr. Muhammad Fajri Mubasysyir, menyebut Kota Kediri memiliki sekitar 700 balita stunting dari total 14.000 balita. Ia menegaskan keberhasilan penanganan stunting hanya dapat dicapai melalui kolaborasi lintas sektor karena permasalahan tersebut berkaitan dengan banyak faktor di luar kesehatan, seperti sanitasi hingga pola konsumsi.
Ponpes Wali Barokah dipilih sebagai lokasi monitoring karena dinilai berhasil menjalankan intervensi stunting berbasis komunitas melalui Posyandu Seruni. Posyandu ini melayani sekitar 70 balita, ibu hamil, dan ibu menyusui dari lingkungan pondok maupun masyarakat sekitar.
Ketua LDII Kota Kediri sekaligus Wakil Ketua Ponpes Wali Barokah, H. Agung Riyanto, mengapresiasi penunjukan Posyandu Seruni sebagai model oleh Setwapres RI. Ia menyebut keberhasilan tersebut merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Kota Kediri dan organisasi kemasyarakatan, sejalan dengan komitmen LDII dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul, sehat, dan religius.
Ia menambahkan bahwa kesehatan dan gizi balita merupakan bagian dari tanggung jawab sosial. Menurutnya, kunjungan Setwapres menjadi bukti bahwa pesantren dan posyandu berbasis komunitas dapat menjadi garda terdepan dalam mengatasi masalah gizi masyarakat sekitar.
Agung berharap prestasi Kota Kediri yang meraih peringkat kedua nasional dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain. Ia menilai model kolaborasi antara Pemkot Kediri, Ponpes Wali Barokah, dan kader posyandu dapat menjadi contoh nasional untuk mempercepat penurunan stunting di seluruh Indonesia.(*/pty/kur)



