Kinerja Stabil, OJK Kediri Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan
Kediri, GelarFakta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri mencatat kinerja stabil sektor jasa keuangan di wilayah kerjanya selama November 2024.
Dengan permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai, industri jasa keuangan, termasuk perbankan, pasar modal, dan keuangan non-bank, menunjukkan tren positif meskipun tantangan ekonomi global masih ada.
Dalam sektor perbankan, penyaluran kredit tumbuh sebesar 7,68 persen (yoy) mencapai Rp85,56 triliun, dengan 63,67 persen di antaranya disalurkan kepada UMKM.
Dana pihak ketiga (DPK) juga meningkat 7,20 persen menjadi Rp104,442 triliun, didominasi oleh tabungan (62,88 persen) dan deposito (25,43 persen).
Di sektor pasar modal, jumlah investor meningkat 19,43 persen (yoy) menjadi 577.935 SID, dengan pertumbuhan tertinggi pada investor saham (25,12 persen).
Nilai transaksi saham juga mencapai Rp2,27 triliun, atau naik 28,14 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Perusahaan pembiayaan mencatat peningkatan piutang sebesar 12,48 persen menjadi Rp6,84 triliun, sementara rasio kredit bermasalah (NPF) turun ke 3,90 persen.
Namun, sektor modal ventura mengalami kontraksi 8,90 persen dalam pembiayaan, meskipun kualitas kredit menunjukkan perbaikan dengan NPF turun menjadi 7,22 persen.
OJK Kediri aktif menggelar berbagai program edukasi keuangan untuk meningkatkan literasi masyarakat.
Program tersebut meliputi seminar pasar modal syariah, literasi untuk petani dan UMKM, serta sosialisasi waspada investasi dan pinjaman online ilegal.
Salah satu kegiatan menonjol adalah seminar di Universitas Nusantara PGRI Kediri, yang membahas modus investasi ilegal dan judi online, diikuti 100 mahasiswa.
Sampai November 2024, OJK Kediri menangani 1.381 layanan konsumen, mayoritas terkait restrukturisasi kredit (29,62 persen) dan Sistem Layanan Informasi Keuangan (19,33 persen).
Pengaduan sebagian besar berasal dari sektor perbankan (62,41 persen) dan pembiayaan (17,45 persen).
Kepala OJK Kediri, Ismirani Saputri, menegaskan pentingnya sinergi dengan pemangku kepentingan untuk mendukung literasi keuangan dan melindungi konsumen.
“Kami berkomitmen terus mendorong inklusi keuangan yang lebih luas dan memastikan stabilitas sektor jasa keuangan di wilayah kerja OJK Kediri,” ungkapnya.
Dengan tren positif yang terlihat, OJK Kediri optimis dapat mendorong pertumbuhan ekonomi regional melalui penguatan sektor jasa keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.(*/pty/kur)