Digitalisasi Pintu Air Waduk Siman Dorong Ketahanan Pangan Nasional
Jombang, GelarFakta – Penerapan digitalisasi dalam pengelolaan pintu air Waduk Siman yang dikelola Unit Pengelola Irigasi (UPI) Daerah Irigasi (D.I) Siman, Jombang, diharapkan mampu meningkatkan efisiensi distribusi air untuk pertanian sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.
Teknologi ini membawa manfaat nyata bagi petani di daerah irigasi seluas 4.852 hektare.
Ketua Induk Himpunan Petani Pemakai Air (HIPAA) Siman, Supadi, mengungkapkan bahwa sistem ini memungkinkan distribusi air menjadi lebih terukur dan merata, terutama dengan adanya dukungan teknologi otomatisasi yang dilengkapi CCTV pada pintu-pintu air.
“Sebelumnya banyak sawah yang kesulitan air, tetapi sekarang distribusinya merata hingga daerah hilir. Sawah yang dulu tidak bisa ditanami kini justru bisa diolah. Petani merasa sangat terbantu,” ujar Supadi, Jumat (22/11), saat mendampingi pertemuan dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Kantor UPI D.I Siman, Jalan Pattimura No. 100, Kelurahan Jombatan, Jombang.
Sistem yang telah berjalan selama tiga bulan ini mulai memberikan dampak positif bagi para petani.
Meski belum sepenuhnya optimal, kerja sama antara petugas irigasi dan petani menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Supadi menambahkan, inovasi ini memberikan harapan bagi petani yang sebelumnya kesulitan mendapatkan air irigasi.
“Kerja sama yang baik antara petugas dan petani menjadi kunci utama agar teknologi ini terus berkembang dan distribusi air semakin efisien,” katanya.
Menteri Pekerjaan Umum RI, Dody Hanggodo, memberikan apresiasi terhadap penerapan teknologi ini.
Menurutnya, digitalisasi pengelolaan irigasi di Waduk Siman adalah langkah maju dalam mendukung produktivitas pertanian dan memperluas cakupan area yang terairi.
“Teknologi ini memungkinkan daerah yang sebelumnya sulit terairi menjadi lebih produktif. Penambahan pengairan hingga 1.500 hektare adalah pencapaian besar yang mendukung peningkatan hasil pertanian, tidak hanya di Jombang, tetapi juga di wilayah Kediri dan Nganjuk,” jelas Dody.
Ia menekankan bahwa langkah ini sejalan dengan arahan Presiden untuk memodernisasi infrastruktur sebagai prioritas ketahanan pangan nasional.
“Dengan teknologi seperti ini, kita tidak hanya meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga membuka peluang kesejahteraan yang lebih baik bagi para petani,” tambahnya.
Digitalisasi pintu air Waduk Siman diharapkan menjadi percontohan nasional dalam pengelolaan sumber daya air yang modern dan efisien.
Dengan pendekatan ini, sektor pertanian di Indonesia diharapkan lebih berkelanjutan, mendukung ketahanan pangan, dan memberikan dampak ekonomi positif bagi petani di seluruh negeri.
“Kita tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membangun harapan dan masa depan bagi petani,” tutup Dody.(jb1/pty/kur)