Anggota DPRD Jatim Tinjau Dampak Banjir di Banyakan, Siap Bantu Perbaikan Rumah dan Infrastruktur
Kediri, GelarFakta – Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi Golkar, M. Hadi Setiawan, melakukan investigasi bencana banjir di Desa Tiron dan Desa Jatirejo, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jumat (27/12).
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau dampak banjir besar yang melanda wilayah tersebut sekaligus memberikan bantuan langsung berupa sembako, makanan, dan uang tunai bagi warga terdampak.
“Bencana ini benar-benar merusak, tidak hanya sandang dan pangan warga, tetapi juga menghancurkan rumah. Empat rumah bahkan jebol, dan air masuk disertai lumpur yang merusak isinya. Pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, harus segera turun tangan,” ungkapnya.
Hadi juga menyampaikan rencana strategis pasca-bencana, termasuk pengajuan pembangunan tanggul melalui program provinsi.
“Langkah pertama adalah memastikan warga memiliki tempat tinggal yang layak. Besok, tim kami akan segera membantu memperbaiki rumah-rumah warga agar bisa kembali ditempati,” tambahnya.
Selain fokus pada langkah perbaikan, Hadi juga memberikan apresiasi atas semangat gotong royong masyarakat dalam menghadapi bencana ini.
“Alhamdulillah, kerukunan masyarakat sangat terasa. Meski sedang diuji, warga tetap saling membantu, termasuk memberikan tempat tinggal sementara bagi tetangga yang rumahnya tidak bisa dihuni,” katanya.
Selain bantuan darurat, M. Hadi Setiawan menegaskan pentingnya tindakan strategis untuk mencegah bencana di masa depan.
“Kami akan memperjuangkan pembangunan tanggul dan perbaikan infrastruktur melalui program provinsi. Ini harus dilakukan segera untuk memastikan bencana seperti ini tidak terulang,” tegasnya.
Di tempat yang sama Kepala Desa Tiron, Ina Rahayu, melaporkan bahwa banjir di Desa Tiron telah merendam puluhan rumah.
Ia menyatakan bahwa warga sangat membutuhkan perhatian dan bantuan segera, terutama untuk perbaikan rumah yang rusak parah.
Salah satu warga yang rumahnya terdampak, Edy Purwanto, menceritakan bahwa rumahnya mengalami kerusakan parah dengan separuh bangunan rusak dan isi rumah hilang terbawa air.
“Kami sekarang mengungsi di rumah tetangga. Ada lima orang dalam keluarga saya, termasuk dua anak, istri, dan ibu,” ujar Edy.
Sementara itu di Desa Jatirejo, Malik, warga Dusun Dahu, mengungkapkan bahwa selain curah hujan yang tinggi, banjir juga diperparah oleh aliran air dari yang berasal dari kawasan Gunung Wilis, serta kawasan sekitar Bandara Kediri.
Hal ini menyebabkan Sungai di Desa Dahu tidak mampu menampung debit air, sehingga meluap ke pemukiman.
Malik berharap pemerintah segera membangun tanggul di wilayah Jatirejo untuk mencegah bencana serupa.
Dukungan dari pemerintah di semua tingkat, mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten, diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan.
Dengan gotong royong masyarakat dan komitmen pemerintah, situasi ini diharapkan dapat segera teratasi dan kehidupan warga kembali normal.
Seperti diketahui, sebelumnya banjir bandang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Kediri pada Minggu (22/12).
Banjir dengan tinggi bervariasi hingga hampir 3 meter tersebut, menyebabkan puluhan rumah rusak dan memaksa warga mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Hingga berita ini ditulis, pemerintah dan beberapa pihak telah melakukan beberapa langkah termasuk memberikan bantuan kepada masyarakat.(*/pty/kur)