Mas Dhito Ajak Gen Z Kediri Siap Hadapi Tantangan Masa Depan, Fokus pada Kemandirian Ekonomi dan Pelestarian Budaya
Kediri, GelarFakta – Calon Bupati Kediri nomor urut 02, Hanindhito Himawan Pramana, menggelar diskusi santai bersama generasi Z di Keboen Rodjo Resto, Minggu (10/11).
Dalam acara bertajuk “Ngobrol Bareng Mas Dhito”, dibahas tantangan-tantangan yang akan dihadapi Kabupaten Kediri dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.
Mas Dhito, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa bonus demografi yang diperkirakan terjadi pada 2030 akan membuat jumlah penduduk usia produktif di Indonesia meningkat tajam.
Hal ini, menurutnya, harus dipersiapkan sedini mungkin, khususnya oleh Gen Z yang akan menghadapi dunia kerja dalam kondisi persaingan ketat.
“Kadang dunia kerja tidak sesuai dengan passion, tapi jangan menyerah. Tetap berjuang dan sesuaikan diri,” ujar Mas Dhito menyemangati peserta.
Salah satu program unggulannya untuk masa depan adalah penyediaan 30.000 lapangan kerja di Kabupaten Kediri.
Melalui program ini, ia berharap para pemuda di Kediri dapat menemukan kesempatan bekerja di wilayah sendiri tanpa harus merantau ke kota lain.
Selain lapangan kerja, tantangan lain yang dibahas adalah krisis regenerasi di sektor pertanian.
Mas Dhito mengungkapkan bahwa petani berusia di bawah 35 tahun di Kabupaten Kediri saat ini hanya mencapai 6-8 persen, padahal sektor pertanian merupakan penopang ekonomi utama.
Ia pun bangga melihat antusiasme Gen Z yang hadir, di mana beberapa mengaku tertarik terjun ke dunia pertanian.
“Ini akan menjadi fokus kami, mengenalkan teknologi pertanian agar menarik minat generasi muda,” ungkapnya.
Mas Dhito juga membahas potensi besar yang muncul dari pembangunan Bandara Kediri dan proyek jalan tol.
Dengan fasilitas baru ini, Kabupaten Kediri diproyeksikan menjadi episentrum pertumbuhan baru di Jawa Timur, terutama di sektor pariwisata.
“Persiapkan diri kalian dari sekarang. Tantangan terbesar kalian nanti adalah diri kalian sendiri,” pesannya.
Menurutnya, pengembangan destinasi wisata seperti Gunung Kelud, Ubalan, dan Sumber Corah akan menjadi langkah awal memanfaatkan potensi daerah.
Seiring dengan kemajuan tersebut, Mas Dhito mengingatkan agar Gen Z tetap waspada terhadap budaya luar yang berpotensi masuk seiring berkembangnya pariwisata dan infrastruktur.
“Apa yang harus dilakukan Gen Z? Hati-hati dengan pengaruh budaya luar,” tandasnya, mengimbau generasi muda untuk tetap melestarikan budaya lokal di tengah era modernisasi.
Kunjungan dan diskusi Mas Dhito bersama Gen Z diharapkan dapat memacu semangat para pemuda untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah dan siap menghadapi tantangan era mendatang, baik dalam sektor ekonomi, pariwisata, maupun budaya.(*/pty/kur)