Peristiwa

Hujan Deras Selama Dua Jam Picu Banjir di Kota Kediri, Warga Keluhkan Kondisi yang Berulang

Kediri, GelarFakta — Hujan deras yang mengguyur Kota Kediri selama sekitar dua jam pada Senin (11/11) sore mengakibatkan banjir di sejumlah titik.

Air menggenang hingga ketinggian lebih dari 50 cm, membuat aktivitas lalu lintas terhambat dan memicu keluhan dari masyarakat yang terdampak.

Dimas, seorang warga yang melintas saat hujan, mengeluhkan kondisi tersebut.

“Saat saya melintas, Jalan Brawijaya sudah banjir. Teman saya juga terjebak banjir di Jalan Patimura, tepat di depan Pegadaian Kota Kediri,” ujar Dimas.

Ia menambahkan, banjir seperti ini selalu terjadi saat musim hujan tiba, dengan lokasi-lokasi yang sama terendam air setiap kali.

Menurut Dimas, meskipun telah ada upaya perbaikan, seperti pembangunan proyek gorong-gorong di beberapa titik, banjir tetap menjadi masalah di Kota Kediri.

“Sering terlihat pembangunan gorong-gorong di kota, tapi banjir tetap saja terjadi,” keluhnya.

Sejumlah jalan utama yang terdampak banjir antara lain Jalan Brawijaya, Jalan Patimura, dan Jalan Slamet Riyadi.

Selain itu, perkampungan di lingkungan Pakunden dan Singonegaran serta beberapa wilayah lain juga ikut terendam.

Menanggapi keluhan masyarakat, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kediri, Yono Heryadi menyatakan pihaknya sudah melakukan pemantauan dan berencana melakukan perbaikan lebih lanjut pada saluran air yang bermasalah.

“Tim URC PUPR telah bergerak untuk mitigasi bencana. Memang ada beberapa titik yang airnya meluap akibat sampah yang menutup drainase,” jelas Yono.

Ia juga menyebutkan bahwa Jalan Patimura baru saja mengalami rehabilitasi pada bagian drainase dan trotoar.

Lebih lanjut, Yono menjelaskan bahwa upaya jangka panjang untuk mengatasi banjir akan melibatkan pembuatan sodetan ke arah Sungai Brantas.

“Area hilir dan hulunya belum tuntas diperbaiki. Nantinya sodetan-sodetan ini diharapkan akan membantu mengalirkan volume air yang lebih besar sehingga banjir dapat diminimalisir,” tambahnya.

Di sisi lain, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Joko Arianto, mengonfirmasi bahwa banjir terjadi di hampir seluruh wilayah kota.

“Debit air sangat tinggi sehingga terjadi banjir. Di daerah Mojoroto, kondisinya cukup parah,” ungkap Joko.

Ia menambahkan bahwa meski kerja bakti telah dilakukan sebelumnya, tingginya intensitas hujan membuat genangan tak terhindarkan.

Banjir yang terjadi di Kelurahan Pakunden dan Singonegaran menjadi perhatian khusus, mengingat tinggi air yang menggenangi kawasan tersebut.

Beberapa kendaraan roda dua yang berupaya melintas juga mengalami mogok akibat terendam banjir.

Dengan kondisi ini, warga berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah yang lebih efektif dan menyeluruh untuk mengatasi permasalahan banjir di Kota Kediri.(*/pty/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button