EkonomiGaya HidupPolitik dan Pemerintahan

Optimisme Konsumen di Kediri Meningkat Berdasarkan Survei Bank Indonesia

Kediri, GelarFakta – Hasil survei Bank Indonesia terhadap 100 rumah tangga di Kediri pada Juni 2024 menunjukkan peningkatan optimisme konsumen terhadap perekonomian di Kota Tahu.

Ini terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang mencapai level optimis sebesar 127,67, naik dibandingkan dengan Mei 2024.

Optimisme ini didukung oleh keyakinan masyarakat bahwa prospek ekonomi Kediri ke depan masih akan membaik.

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) juga mengalami peningkatan, mencapai 108,67 pada Juni, dibandingkan dengan 108,00 pada bulan sebelumnya.

Komponen pembentuk IKE menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang merasa penghasilan mereka dan konsumsi barang tahan lama (durable goods) meningkat. Terutama, peningkatan penghasilan terjadi pada responden dengan pendapatan Rp2-5 juta.

Selain itu, keyakinan konsumen dalam membeli barang tahan lama, khususnya perhiasan emas, juga meningkat, yang dipicu oleh fenomena panic buying.

Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan ke depan tetap optimis, dengan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) sebesar 146,67 pada Juni 2024, naik dibandingkan Mei 2024.

Ekspektasi ini didorong oleh peningkatan ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan di wilayah Kota Kediri.

Akses kredit yang semakin mudah bagi pelaku bisnis, khususnya UMKM, turut berperan dalam optimisme ini.

Namun, survei juga mengungkap beberapa kekhawatiran. Proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi menurun dari 79,6 persen menjadi 73,5 persen.

Sementara itu, proporsi pendapatan yang digunakan untuk membayar cicilan atau utang meningkat, terutama pada kelompok menengah-bawah dengan rata-rata peningkatan sebesar 10,2 persen.

Proporsi pendapatan yang disimpan oleh kelompok ini juga menurun dibandingkan bulan sebelumnya.

Hal ini mengindikasikan adanya pergeseran pembelian barang yang lebih murah atau defensif di tengah tingginya suku bunga dan potensi peningkatan cicilan.

Untuk mengatasi penurunan daya beli masyarakat, pemerintah terus berupaya menyalurkan bantuan tepat waktu, seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).(*/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button