Pemkab Kediri Tutup Sementara Pasar Hewan untuk Kendalikan PMK
Kediri, GelarFakta – Pemerintah Kabupaten Kediri mengambil langkah tegas untuk mengatasi lonjakan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi dengan menutup sementara pasar hewan.
Langkah ini dilakukan menyusul peningkatan signifikan jumlah kasus PMK di wilayah tersebut, yang mencapai 447 kasus per 7 Januari 2025.
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menyampaikan bahwa dalam lima hari terakhir terjadi lonjakan hampir 100 persen kasus baru.
“Ini lonjakan yang sangat signifikan. Penanganannya harus dilakukan secara kolektif, melibatkan pemerintah daerah lain serta arahan dari pemerintah provinsi,” ujar Mas Dhito usai rapat koordinasi gugus tugas PMK bersama jajaran OPD dan Forkopimda di Pemkab Kediri, Rabu (8/1).
Untuk menekan penyebaran PMK, Pemkab Kediri telah memetakan langkah mitigasi, termasuk pemberian vaksinasi dan pengalokasian anggaran belanja tidak terduga (BTT) untuk pengadaan vaksin.
“Vaksinasi menjadi prioritas utama. Selain itu, pasar hewan akan ditutup sementara mulai 13 hingga 25 Januari 2025 untuk memutus rantai penyebaran,” ungkap Mas Dhito.
Penutupan pasar hewan akan didahului dengan monitoring dan sosialisasi kepada para pedagang dan peternak agar mereka memahami pentingnya langkah ini.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, menambahkan bahwa kasus PMK saat ini sebagian besar menyerang sapi potong, berbeda dengan tahun 2022 yang lebih banyak menyerang sapi perah.
Untuk mengatasi lonjakan kasus, pihaknya mengusulkan pengadaan 50.000 dosis vaksin dengan anggaran sekitar Rp1,5 miliar.
“Kami berharap dengan langkah penutupan pasar ini, kondisi sapi di Kabupaten Kediri dapat kembali sehat menjelang Idul Fitri dan Idul Adha,” ujar Tutik.
Capaian vaksinasi dosis 1, 2, dan 3 di Kabupaten Kediri saat ini telah mencapai 85–90 persen. Namun, sapi yang terjangkit PMK kebanyakan belum menerima vaksin.
Tutik juga menegaskan pentingnya kerjasama dari para peternak untuk mendukung program vaksinasi dan melaporkan secara cepat jika hewan ternaknya menunjukkan gejala PMK.
“Kecepatan pelaporan sangat penting. Dengan laporan yang cepat, petugas bisa segera menangani sehingga proses penyembuhan lebih efektif,” tandasnya.(*/pty/kur)