Peristiwa

Pangdam V Brawijaya Ziarah ke Makam Gus Dur

Jombang, GelarFakta – Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang, Rabu (27/9/2023) pagi.

Kunjungan Mayjen TNI Farid Makruf bersama rombongan kali ini adalah untuk berziarah ke makam para pahlawan, sebagai rangkaian dari kegiatan Peringatan HUT TNI ke 79 Tahun 2023.

Setibanya di Pesantren Tebuireng, rombongan disambut langsung oleh Gus Kikin, sapaan akrab KH. Abdul Hakim Mahfudz, Pengasuh Ponpes Tebuireng beserta keluarganya.

Pangdam kemudian melaksanakan upacara penghormatan pahlawan, dilanjutkan doa dan tabur bunga di komplek makam KH. Abdurahman Wahid atau Gus Dur, Presiden ke -4 Republik Indonesia, yang masih berada dalam satu lokasi dengan makam pahlawan KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Wahid Hasyim.

“Ziarah kali ini, kami dari TNI jelang peringatan Hari Ulang Tahun ke 78 melakukan kegiatan ziarah ke makam para pahlawan yang ada di Jawa Timur, sebagai wujud penghormatan kami kepada para pahlawan,” tutur Pangdam V Brawijaya.

Disinggung terkait tema HUT TNI Ke 78 yang diusung yakni “TNI Patriot NKRI Pengawal Demokrasi Untuk Indonesia Maju”, Mayjen TNI Farid Makruf mengatakan bahwa TNI siap mengawal pemilu agar terselenggara dengan jujur dan adil.

Sebagaimana tema, menurut Mayjen TNI Farid Makruf, TNI siap mengawal demokrasi seperti yang ditegaskan oleh panglima TNI dan KSAD, bahwa TNI harus netral dalam pelaksanaan pemilu.

“Netralitas adalah harga mati bagi anggota TNI dan Polri sehingga kami kemudian sudah menerbitkan buku-buku tentang aturan bagaimana TNI harus netral dalam pelaksanaan pemilu, sehingga pesta demokrasi ini benar-benar berlangsung jujur adil dan damai,” jelasnya.

“Itu yang paling penting, kami tidak ingin pesta demokrasi yang kita maksudkan untuk memilih pemimpin yang terbaik justru akhirnya dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Maka kami dari TNI siap untuk mengawal pelaksanaan pemilu supaya jujur adil transparan sehingga terpilih pemimpin yang terbaik,” tegasnya.

Pangdam mempersilakan adanya perbedaan pilihan. Namun juga tetap menegaskan tentang persatuan dan kesatuan yang harus terus diutamakan.

“Sampai saat ini Alhamdulillah, masyarakat Jawa Timur semakin dewasa semakin menyadari bahwa tidak perlu fanatik dengan pilihannya tidak perlu kemudian ribut karena pilihan yang berbeda. Semoga masyarakat Jawa Timur bisa terus mempertahankan kondisi kita ini. Silakan berbeda pilihan tetapi persatuan dan kesatuan bangsa serta kedamaian di atas segalanya,” pungkasnya.(jb1/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button