Peristiwa

Diduga Dasar dari Bangunan Candi, Dua Batu Balok Ditemukan di Kediri

Kediri, Gelar Fakta – Obyek Diduga Cagar Budaya (ODCB) atau benda purba ditemukan warga di Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur.

Benda purba yang ditemukan dari kedalaman 60 centimeter permukaan tanah. Sebanyak dua buah batu andesit berbentuk balok dengan kondisi masih utuh dan terdapat pahatan menyerupai gambar atau aksara oleh seorang warga yang sedang bekerja mengali saluran air di kawasan perumahan Candra Kirana Kota Kediri.

Disinyalir keberadaan batu balok tersebut masih ada kaitannya dengan sebuah situs atau punden yang berlokasi tepat dari tempat penemuan batu berdiameter besar tersebut.

Kasi Sejarah dan Kepurbakalaan Disbudparpora Kota Kediri, Endah Setiyowati, mengatakan, pihaknya membenarkan adanya penemuan batu berbentuk balok terukir seperti aksara, gambar atau simbol kuno oleh salah satu pekerja galian saluran air dari Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim).

Namun, ia masih belum berani memberikan keterangan secara resmi perihal batu balok tersebut di era masa kerajaan mana, dikarenakan akan dikaji terlebih dahulu oleh tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim.

” Diduga batu balok yang ditemukan diduga merupakan bagian dari Candi, yang pada mulanya hanya satu balok kemudian ditemukan kembali batu balok kedua yang lokasinya bersebelahan,” kata Endah Setiyowati, Minggu (5/6/2022).

Lanjut Endah, menuturkan, pihanya telah melakukan pengukuran batu balok pertama yakni berdiameter panjang 112 centimeter lebarnya 960 centimeter dan memiliki ketebalan 36 centimeter. Sedangkan batu balok kedua belum diketahui ukuranya dikarenakan baru ditemukan pada Sabtu kemarin.

Sebagai upaya mengamankan kedua batu berbentuk balok tersebut, pihaknya memindahkan dari lokasi penemuan ke Museum Airlangga Kota Kediri sembari menanti kedatangan tim BPCB Jatim.

” Kita harus bekerjasama dengan BPCB Jatim untuk melakukan kajian maupun penelitian lebih lanjut,” ungkapnya.

Terpisah, Pemerhati Sejarah dari Tapak Jejak Kediri, Doni Wicaksono menyampaikan, dirinya menduga batu berbentuk balok tersebut ada kaitannya dengan “punden” di Perumahan Candra Kirana Kelurahan Bandar Lor yakni berupa Betara Guru atau sebutan umumnya Arca Agastya peninggalan era kerajaan Majapahit dulunya terletak di sebelah utara penemuan dua batu balok dan kini telah berada di Museum Airlangga Kediri.

Adanya sebuah batu balok seperti yang ditemukan. Dulunya merupakan sebuah penanda, sedangkan dua batu balok berbahan batuan andesit tadi berdiameter besar. Dirinyapun belum dapat bisa memastikan era peninggalan kerajaan kuno mana yang mempengaruhi dua batu balok berdiameter besar dengan dilengkapi ukiran tersebut.

Namun adanya ukiran seperti aksara jawa kuno pria yang akrab disapa Doni mengungkapkan, jika dieja mengunakan kalimat bahasa Indonesia atau latin berbunyi “La”.

” Itu dibaca secara bolak-balik kiri dan kanan berbunyi La. Nah ini yang menarik karena biasanya aksara La itu harus ada kalimat selanjutnya namun pada batu tersebut berdiri sendiri. Keunikanya lagi berdasarkan sepintas melihat secara detail karena belum dibersihkan, di atas aksara Laa ada seperti koma panjang berarti angka 7. Mungkin setelah nanti dibersihkan saya dapat mengetahui apa yang tertera dalam batu balok tersebut,” urai Doni.

Terakhir pemerhati sejarah yang sekaligus aktif berkecimpung di kesenian musik metal Kediri ini menambahkan, ia menduga bahwa batu balok tersebut bukan merupakan umpak namun merupakan sebuah alas dari sebuah bangunan dikarenakan ada aksara jawa yang terpisah tadi.

” Kalau umpak banyak terdapat di makam atau punden disebelah penemuan tadi, jika balok batu biasanya merupakan dasar dari sebuah bangunan candi,” tutupnya. (Yan).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button