Kota Kediri Jadi Pionir Zona KHAS, Tim Verifikasi Syariah Award Jatim 2025 Lakukan Peninjauan


Kediri, gelarfakta.com – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menerima kunjungan tim verifikasi lapangan Syariah Award Jawa Timur 2025 dari Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Jawa Timur di Ruang Kilisuci Balai Kota Kediri, Rabu (27/8/2025).
Dalam kesempatan itu, Vinanda menyampaikan bahwa sejak pertama kali mengikuti ajang Syariah Award tahun lalu, Kota Kediri berhasil meraih juara pertama kategori Zona KHAS (Kawasan Halal, Aman, dan Sehat). Menurutnya, capaian tersebut bukanlah akhir, melainkan awal untuk terus menghadirkan kebijakan yang berpihak pada ekonomi syariah, pemberdayaan UMKM, serta pembangunan ekosistem halal yang inklusif.
Salah satu langkah nyata adalah pembentukan Zona KHAS. Setelah peresmian Zona KHAS Soto Bok Ijo Tamanan pada 2023, tahun ini Kota Kediri menghadirkan inovasi dengan menjadikan Foodcourt Kediri Town Square (KETOS) sebagai Zona KHAS pertama di dalam pusat perbelanjaan modern di Indonesia.
“Lebih dari sekadar label, halal adalah gaya hidup yang bisa hadir dengan nyaman di ruang publik modern. Insyaallah kehadiran Zona KHAS di mall ini menjadi bukti nyata bagaimana ekosistem halal tumbuh di Kota Kediri,” ujar Vinanda.
Wali kota termuda ini menjelaskan, penguatan ekosistem syariah di Kota Kediri dilakukan secara kolaboratif. Programnya mencakup pengembangan Kampung Halal, fasilitasi sertifikasi halal melalui Halal Center UIN Syekh Wasil, hingga penyelenggaraan Festival Halal tahunan yang mempertemukan pelaku usaha dengan lembaga keuangan dan investor. Hingga kini, ribuan pelaku usaha kuliner di Kota Kediri telah tersertifikasi halal, bahkan melampaui target yang ditetapkan.
Selain itu, pondok pesantren di Kota Kediri juga berperan aktif melalui koperasi pesantren dan unit usaha produktif. Kehadiran lembaga keuangan mikro syariah, seperti BMT, KSPPS, hingga Bank Wakaf Mikro, turut memperkuat ekosistem keuangan syariah di daerah ini.
“Ekonomi syariah bukan hanya soal transaksi bisnis, tetapi juga jalan untuk menghadirkan keberkahan, keadilan, dan kesejahteraan masyarakat. Kota Kediri terbuka untuk terus belajar dan berkolaborasi, termasuk bersama KDEKS Jawa Timur,” tegas Vinanda.
Sementara itu, Ketua Tim Verifikasi Lapangan sekaligus Wakil Direktur Eksekutif I KDEKS Jatim, Abdul Mongid, menjelaskan tiga tujuan utama kedatangan tim ke Kota Kediri. Pertama, bersilaturahmi dengan Pemkot Kediri untuk membahas pengembangan ekonomi syariah. Kedua, menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemkot Kediri, karena keberadaan Zona KHAS di kota ini turut berkontribusi pada kemenangan Jawa Timur dalam Anugerah Adinata Syariah 2025.
“Jadi Kota Kediri termasuk pionir. Tentu ini berkat kebersamaan semua lembaga di Kediri. Harapannya akan semakin banyak program unggulan, apalagi potensinya besar dalam pengembangan wisata,” ujarnya.
Tujuan ketiga, lanjut Abdul Mongid, adalah melakukan konfirmasi dan pendalaman data terkait kuesioner Syariah Award yang sebelumnya telah diisi oleh Pemkot Kediri. “Terima kasih atas sambutan hangat dari Mbak Wali dan jajaran. Mari kita bersama-sama mengembangkan ekonomi syariah, karena di Kota Kediri ini banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan,” pungkasnya.(*/pty/kur)



