KesehatanPolitik dan Pemerintahan

Rakornas Posyandu 2025 Dorong Transformasi Layanan Hingga Desa

Jakarta, gelarfakta.com – Posyandu selama ini identik dengan balai kecil di sudut desa, tempat menimbang bayi, mencatat kesehatan ibu hamil, hingga menjadi ruang singgah bagi lansia. Namun, dari kesederhanaan itu lahir denyut kehidupan masyarakat yang sehat.

Semangat transformasi itulah yang diusung dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Posyandu 2025 di Grand Mercure Ancol, Jakarta, Senin (22/9/2025). Dengan tema “Penguatan Transformasi Posyandu sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa untuk Kesejahteraan Masyarakat”, Rakornas menekankan pentingnya enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) agar layanan Posyandu benar-benar hadir di ruang hidup masyarakat desa, bukan hanya di perkotaan.

Rakornas diawali dengan registrasi peserta pada Minggu (21/9), kemudian Senin pagi dilanjutkan dengan menyanyikan Indonesia Raya, doa, serta pemutaran video mengenai enam bidang SPM Posyandu.

Ketua Posyandu Kabupaten Jombang, Yuliati Nugrahani Warsubi, menyebut Posyandu kini tidak lagi sekadar tempat menimbang balita.

“Posyandu kini menjadi rumah kecil bagi semua, dari ibu hamil hingga lansia. Transformasi Posyandu berarti membangun generasi yang lebih sehat dan mandiri. Ini bukan sekadar program kesehatan, melainkan gerakan masyarakat untuk saling menjaga,” ujarnya.

Yuliati menegaskan Posyandu harus menjadi ruang kolaborasi antara pemerintah, kader, tenaga kesehatan, dan masyarakat. “Setiap anak, ibu, dan lansia harus merasakan manfaat Posyandu. Jika Posyandu kuat, desa pun akan kuat,” tegasnya.

Dalam forum tersebut juga dibahas penataan kelembagaan Posyandu untuk percepatan penurunan stunting, penyamaan persepsi regulasi terbaru, hingga rencana internasionalisasi program. Hal ini selaras dengan program Pemkab Jombang yang tengah mengedepankan percepatan penurunan angka stunting.

Selepas istirahat siang, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian hadir sebagai keynote speaker dengan materi “Kebijakan Kementerian Dalam Negeri dalam Implementasi Posyandu 6 Bidang SPM Mendukung Program Prioritas Presiden”.

Ketua TP Posyandu Pusat, Tri Suswati Karnavian, menekankan perlunya sinergi TP Posyandu daerah dengan dinas terkait, mulai kesehatan, pendidikan, sosial, perkim, PUPR, hingga Satpol PP. Ia menambahkan, ke depan kader Posyandu tidak lagi dirangkap oleh kader PKK, menandai penguatan profesionalisasi layanan.

Mendagri Tito Karnavian selaku Penasihat Tim Pembina Posyandu Pusat menegaskan Posyandu telah bertransformasi menjadi Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa. “Posyandu bukan hanya obyek, tapi juga subyek pembangunan desa,” tegasnya.

Transformasi Posyandu mencakup tiga aspek: layanan, kelembagaan, dan pembinaan. Sekretaris Umum Tim Pembina Posyandu, Dr. Hari Nur Cahya Murni, menjelaskan implementasi enam bidang SPM meliputi:

1. Pendidikan: PAUD, perpustakaan desa, literasi masyarakat.
2. Kesehatan: Layanan promotif dan preventif untuk ibu hamil, balita, remaja, hingga lansia.
3. Pekerjaan Umum: Edukasi air bersih, sanitasi, dan pemeliharaan infrastruktur desa.
4. Perumahan Rakyat: Identifikasi rumah tidak layak huni, edukasi lingkungan, dan pemanfaatan pekarangan.
5. Trantibumlinmas: Kesiapsiagaan bencana dan deteksi dini gangguan ketertiban.
6. Sosial: Kesetaraan gender, inklusi sosial, pendataan fakir miskin, serta fasilitasi bantuan sosial.

Pemerintah mendorong integrasi program Posyandu ke dalam RPJMD, RKPD, hingga APBD. Dengan 221.428 unit Posyandu dan lebih dari 1,4 juta kader di seluruh Indonesia, sinergi pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan program prioritas Presiden.

Rakornas Posyandu 2025 menyampaikan pesan sederhana namun kuat: kesehatan masyarakat tidak selalu lahir dari gedung megah, melainkan dari ruang-ruang kecil di desa yang dikelola dengan cinta, gotong royong, dan komitmen bersama. Dari Posyandu, masa depan bangsa yang lebih sehat tengah dirajut.(*/pty/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button