PendidikanPolitik dan PemerintahanReligi

Ketua Umum LDII Ajak Generasi Muda Warisi Semangat Juang Pahlawan Lewat Pendidikan dan Karakter

Kediri, gelarfakta.com – Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), KH Chriswanto Santoso, menyerukan agar generasi muda meneladani semangat juang para pahlawan dengan cara memperkuat pendidikan, moral, dan pengabdian kepada bangsa. Hal itu disampaikannya dalam peringatan Hari Pahlawan, Minggu (10/11/2025).

KH Chriswanto menegaskan bahwa mempelajari sejarah adalah kunci untuk memperkokoh jati diri bangsa yang dibangun atas dasar pengorbanan tanpa pamrih.

“Pertempuran Surabaya adalah simbol keberanian dan pengorbanan tanpa pamrih. Semangat itu harus kita warisi dalam bentuk kerja nyata untuk bangsa, bukan lagi dengan mengangkat senjata,” ujarnya.

Ia menambahkan, semangat kepahlawanan merupakan cerminan keikhlasan dan pengorbanan suci yang harus diwariskan kepada generasi penerus.

“Pahlawan kita mengajarkan keikhlasan berkorban dan keyakinan terhadap martabat bangsa. Tugas kita kini adalah mengimplementasikan semangat itu sebagai *jihad kebangsaan* melalui pendidikan dan pembinaan karakter,” katanya.

Menurut KH Chriswanto, di era globalisasi, bentuk perjuangan telah bergeser. Musuh bangsa saat ini bukan lagi penjajah bersenjata, melainkan kemiskinan, kebodohan, dan disintegrasi. Karena itu, bentuk kepahlawanan masa kini adalah kontribusi nyata di bidang masing-masing, menjaga persatuan, serta memperkuat nilai moral dan nasionalisme.

“Kami di LDII berkomitmen untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan keikhlasan berjuang melalui pendidikan karakter, agar lahir pahlawan masa kini yang berilmu, berakhlak, dan berdedikasi,” tandasnya.

Senada dengan itu, Ketua LDII Kota Kediri, Agung Riyanto, menilai bahwa perjuangan generasi muda masa kini terletak pada keberanian moral untuk melawan kemalasan berpikir, perilaku korupsi, dan hilangnya idealisme.

“Termasuk mereka yang berjuang melawan kemalasan, intoleransi, dan apatisme sosial, serta berkontribusi nyata melalui kerja keras, inovasi, dan kejujuran,” ujarnya.

Agung menegaskan bahwa LDII melalui pondok pesantren dan lembaga pendidikannya terus menanamkan nilai-nilai agama dan nasionalisme sebagai bentuk kepahlawanan modern.

“Esensinya tetap sama, yakni keberanian, pengabdian, dan cinta tanah air. Hanya bentuk perjuangannya yang berubah — dari mengangkat senjata menjadi perjuangan dengan pengetahuan, kreativitas, dan integritas moral,” tuturnya.(*/pty/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button