Hiburan

Wabah Virus Nipah Melanda India, Sekolah dan Kampus di Kerala Ditutup

GELARFAKTA.COM – Penyebaran virus Nipah di Kerala menyebabkan sementara ditutupnya semua institusi pendidikan, termasuk sekolah, perguruan tinggi, dan pusat pendidikan di Kozhikode.

Akibat virus Nipah yang meluas di India, membuat Pemerintah negara bagian juga mengumumkan bahwa pelabuhan Beypore akan berhenti beroperasi sampai pemberitahuan lebih lanjut karena wilayah tersebut termasuk dalam zona penahanan yang ditetapkan.

Pemerintah negara bagian Kerala telah menetapkan dan mengidentifikasi seorang pria sebagai pasien nol, yang juga merupakan kasus pertama dari wabah virus Nipah yang sedang terjadi.

Lokasi menara seluler dikendalikan dengan ketat oleh pemerintah India untuk mengidentifikasi sumber dan lokasi penyebaran virus Nipah.

Pada tanggal 30 Agustus, seorang pria meninggal akibat virus tersebut. Putra dan saudara iparnya, bersama dengan dua orang lainnya yang ia temui di rumah sakit, terus menerima perawatan medis.

Menteri Kesehatan Veena George melaporkan bahwa belum ada laporan kasus positif baru, dan hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 94 orang yang memiliki risiko tinggi telah dinyatakan negatif, yang merupakan kabar yang menggembirakan.

Pemerintah juga sedang berupaya melacak kontak dari enam orang yang terkonfirmasi terinfeksi virus Nipah.

Upaya Penanggulangan

Wali Kota Kozhikode, Beena Philip, telah memberlakukan zona penahanan di semua wilayah di mana terdapat kasus indeks.

Sementara itu, Kolektor Distrik Kozhikode A Geetha telah mengatur agar institusi pendidikan beralih ke pengajaran online selama satu minggu ke depan dan menyarankan agar siswa tidak terlibat dalam perayaan liburan terkait.

Geetha juga mengumumkan bahwa pelabuhan Beypore akan tetap ditutup sampai ada instruksi lebih lanjut.

Dua lokasi lain telah disediakan sebagai alternatif untuk pendaratan dan penjualan hasil tangkapan kapal penangkap ikan selama pelabuhan berhenti beroperasi.

Menteri Kesehatan, Veena George, melaporkan bahwa dari 1.080 nama dalam daftar kontak individu yang terinfeksi, sebanyak 327 di antaranya adalah petugas kesehatan.

Dalam jumlah tersebut, terdapat 29 orang dari daerah lain yang melakukan kontak dengan individu yang terinfeksi.

Meskipun demikian, George menekankan bahwa semua kasus saat ini merupakan bagian dari gelombang pertama infeksi yang menyebabkan terbentuknya dua klaster.

Klaster pertama melibatkan anggota keluarga dari kasus awal, sementara klaster kedua melibatkan individu yang melakukan kontak dengannya di rumah sakit tempat ia menjalani pengobatan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button