3 Macam Sistem Demokrasi Yang Pernah Diterapkan Di Indonesia, Kamu Sudah Tahu Belum?
GELARFAKTA.COM – Indonesia telah mengalami berbagai macam penerapan sistem demokrasi sepanjang sejarahnya.
Setelah memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945, Indonesia mengadopsi sistem demokrasi parlementer yang mirip dengan sistem demokrasi di Eropa.
Namun, sistem demokrasi ini tidak berlangsung lama karena berganti menjadi sistem demokrasi terpimpin pada tahun 1957 di bawah pemerintahan Presiden Soekarno.
Berikut adalah beberapa contoh sistem demokrasi yang pernah diterapkan di Negara Indonesia.
- Sistem Parlementer
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Indonesia mengadopsi sistem demokrasi parlementer yang mirip dengan sistem demokrasi di Eropa.
Sistem ini didasarkan pada prinsip multi partai dengan parlemen sebagai badan legislatif utama.
Perdana Menteri diangkat secara langsung oleh Parlemen dan bertanggung jawab kepada Parlemen.
Namun, sistem ini tidak berjalan lama, karena pada tahun 1957, Indonesia beralih ke sistem terpimpin.
- Sistem Terpimpin
Sistem terpimpin diterapkan di negara ini pada tahun 1957 oleh Presiden Soekarno. Sistem ini memberikan kekuasaan yang luas kepada presiden dan membatasi peran parlemen.
Presiden memiliki kekuatan untuk mengeluarkan dekrit dalam kondisi tertentu. Sistem ini bertujuan untuk menempatkan kepentingan nasional di atas kepentingan individu dan mempromosikan ideologi nasionalis.
Namun, sistem ini juga menghadapi sejumlah kritik karena dianggap otoriter dan tidak memberikan ruang yang cukup untuk partai oposisi dan kebebasan berpendapat.
Sistem ini berakhir pada tahun 1966 setelah Presiden Soekarno dideposisikan dan digantikan oleh Presiden Soeharto.
- Sistem Pancasila
Setelah jatuhnya rezim Orde Lama pada tahun 1998, Indonesia memasuki era reformasi dan menerapkan sistem demokrasi Pancasila.
Sistem ini didasarkan pada prinsip-prinsip Pancasila sebagai ideologi negara. Pancasila menjadi landasan bagi struktur politik, agama, budaya, dan ekonomi Indonesia.
Dalam sistem Pancasila ini, kebebasan berpendapat, suara rakyat, dan partidemokrasi dihormati.
Partai politik yang ada diperbolehkan beroperasi secara bebas dan pemilihan umum diadakan untuk memilih wakil rakyat di DPR.
Meskipun demikian, sistem ini juga menghadapi tantangan, seperti korupsi, kekerasan politik, dan ketidakefektifan dalam menangani permasalahan sosial.
Namun, sistem ini tetap menjadi dasar yang kuat bagi sistem demokrasi di Indonesia hingga saat ini.
Indonesia telah memiliki pengalaman menggunakan berbagai macam sistem demokrasi sepanjang sejarahnya.
Mulai dari sistem demokrasi parlementer hingga demokrasi terpimpin, dan akhirnya mendasarkan sistem politiknya pada ideologi Pancasila. Setiap sistem memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Seiring berjalannya waktu, sistem demokrasi di Indonesia terus mengalami perkembangan dan penyesuaian untuk memenuhi tuntutan masyarakat modern.