AdvertorialWisata

1000 Barong Meriahkan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke 1219

Kediri, GelarFakta – Sempat vakum dua tahun akibat pandemi covid 19, tari kolosal 1000 Barong hari ini kembali digelar dikawasan Simpang Lima Gumul, (12/3/2023).

Sebagai rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke 1219 acara ini sangat dinantikan oleh masyarakat yang cinta kesenian tradisional utamanya tari barong.

Seakan tak ingin terlewatkan menonton aksi para pembarong menunjukkan kebolehannya, sejak pagi ribuan penonton sudah mengambil posisi paling nyaman untuk menyaksikannya.

Sambil membawa payung untuk mengahalau panas mereka berkumpul diluar pagar pembatas yang disediakan oleh panitia.

Penampilan luarbiasa dari para pembarong mampu menghipnotis para penonton dengan ikut berjoget dengan diiringi alunan suara gamelan. Tak sedikit pula yang mengabadikannya dengan kamera Handphone yang dibawanya.

Tak hanya datang dari wilayah kediri saja, pembarong yang ikut memeriahkan 1000 barong juga berasal dari luar daerah seperti DKi Jakarta, DI Yogyakarta bahkan luar pulau Bontang Kalimantan Timur, Riau, Palembang, Surakarta, Semarang, Boyolali, kutai kalimantan timur, Balikpapan kalimantan Timur.

Ditemui sebelum tampil salah satu pembarong asal Bontang Kalimantan Timur Rifki aditya Pratama mengatakan, dirinya datang ke Kabupaten Kediri bersama 22 orang.

Selain tampil sebagai pembarong ada juga yang tampil membawakan tari “Enggang”.

“Setiap perhelatan 1000 barong di Kabupaten Kediri, kami tim dari Bontang selalu hadir memeriahkannya,” jelas Adit.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dalam sambutannya menyampaikan, Gelaran 1000 barong yang hari ini berlangsung dikawasan Simpang Lima Gumul adalah salah satu rangkaian Hari Jadi Kabupaten Kediri ke 1219 yang jatuh pada tanggal 25 Maret 2023.

“Setelah 1000 barong usai masih banyak lagi rangkai acara yang lainnya antara lain Festival Jaranan Jowo, Parade Cikar, dan Niti Sowan Harinjing dan Sholawatan,” terangnya.

Mas Dhito mengatakan, Sebagai salah satu Kabupaten tertua di Indonesia kita mengusung tema ” Sahitya Adhikara Budhaya” yang artinya bersinergi membangun Kediri berbudaya.

“Budaya yang harus kita junjung tinggi adalah buang sampah pada tempatnya, budaya sopan santun, budaya ketertiban tolong itu semua dijaga dengan baik,” jelasnya.

“Saya lihat penonton sangat banyak sekali, tapi nanti setelah pulang dari acara ini sampah-sampah yang berserakan harus dibuang ke tempat sampah,” tuturnya.(adv/kominfo/*/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button