Gaya Hidup

Jatuh Bangun Mantan Sopir, Lansia Asal Tulungagung Mencari Nafkah di Kota Kediri

Kediri, Gelar Fakta – Semua orang tentu mendambakan kehidupan yang menyenangkan saat memasuki usia senja.

Namun, bagi Darminto (76), seorang lansia warga Desa Bungur Kecamatan Karangrejo Kabupaten Tulungagung, hal tersebut hanyalah angan-angan.

Dirinya harus rela pulang pergi ke Kota Kediri guna mencukupi kebutuhan hidup di usia yang tidak muda lagi, dengan cara menjajakan aneka ikan hiasnya di pinggir Jalan Sultan Agung Kelurahan Kampung Dalem Kecamatan Kota Kediri Jawa Timur.

Dengan penuh ketelatenan dan kesabaran Darminto memasukan satu persatu aneka jenis ikan yang dibawa langsung dari Kabupaten Tulungagung, kedalam sebuah plastik untuk dipajang secara mengantung dengan media seutas tali rafia yang di ikat antara sebuah pohon dan tiang listrik yang berada dipinggir jalan setempat.

Hal tersebut ikhlas dia lalui, karena tidak ada cara lain agar dapat bertahan dan mencukupi kebutuhan hidup.

Selama tujuh bulan terakhir, dirinya berjualan aneka ikan hias. Bahkan untuk sekedar mencari nafkah guna bertahan hidup, setiap harinya dia harus naik kendaraan bus dari kediamanya yang berada di Kabupaten Tulungagung menunju Kota Kediri.

Dipilihnya lokasi di Kota Kediri sebagai tempat usahanya dikarenakan animo dan daya beli masyarakatnya dirasa masih bagus serta jika berjualan ditempat asalnya peluang yang didapatkan sangat kecil karena banyaknya pedagang serupa menjajakan ikan hias dengan cara berkeliling mengunakan tenaga kendaraan bermotor.

Usaha ini dilakukan, karena pernah mengalami jatuh bangun selama berkarir, yang dulunya berprofesi sebagai sopir kendaraan antar kota

“Sejak tahun 1984 profesi utama saya, sebagai seorang pengemudi kendaraan angkutan barang ikut usaha milik orang, namun dikarenakan gagal atau hancur pengalaman pahit harus diterima saat ini,” ucap, Darminto,Selasa (31/5/2022).

Menurutnya, karena sulitnya mencari mata pencaharian yang sesuai dengan kebutuhan dan fisiknya, kemudian ia memusatkan untuk berjualan aneka ikan hias.

Lansia yang telah dikaruniai tiga anak dan
memiliki dua orang cucu menambahkan, Ikan hias yang dijual dibawa langsung dari tempat tinggalnya, dengan dibungkus kedalam tas, sedangkan jenis ikan yang dijualnya kepada masyarakat meliputi
ikan cupang, ikan bandit, molly, platty, dan mas koi serta lainnya dijual dengan rata rata harga Rp 3 ribu per ekornya.

Selama dirinya berjualan ikan, keuntungan hasil yang diperoleh dari berjualan ikan hias tidak menentu.

“Hasil keuntungan dari berjualan tidak bisa dipastikan, namun setidaknya ongkos untuk pulang pergi dengan naik bus dirasa cukup, syukur syukur masih ada sisa untuk digunakan sebagai mencukupi biaya bertahan hidup,”paparnya.

Terakhir, Darminto juga menjelaskan kehidupan keluarganya selama kurun waktu 5 tahun tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, dan baru memperoleh bantuan satu kali pada bulan ini sebesar Rp 1.200 Juta. dan selama dirinya mampu dalam berusaha akan terus dilakukan selama dirasa halal dan menjadi keberkahan baginya serta keluarga. (Yan).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button