Kampung Kelinci Kediri Kembali Dibuka Untuk Wisatawan Dengan Prokes Ketat
Gelar Fakta- Sebelumnya sempat dilakukan penutupan selama 2 tahun. Kini objek wisata edukasi Kampung Kelinci kembali dibuka dan dapat dikunjungi oleh wisatawan.
Berlokasi di lingkungan Banggi Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri,
kampung kelinci merupakan tempat wisata yang memiliki konsep penataan ruang yang bertujuan untuk edukasi kepada masyarakat khususnya bagi anak-anak.
Objek wisata wisata edukasi Kampung Kelinci pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat tepat pada tanggal 22 Desember 2019, sebelum pandemi covid -19 melanda di sejumlah kawasan Indonesia bahkan Dunia.
Sebelum mengalami penutupan sementara kala itu, jumlah wisatawan yang berkunjung dirasa sangat banyak, bahkan pada saat pergantian awal tahun 2020 lalu, perhari jumlahnya bisa mencapai 500 orang, dan terus mengalami grafik peningkatan terutama pada hari Sabtu dan Minggu.
Atas latar belakang persamaan hobi, dan edukasi kepada masyarakat, dirinya membuka kembali tempat wisata yang sempat dalam kurun waktu 2 tahun ditutup akibat dampak pendemi covid -19.
Sedangkan harga tiket untuk masuk relatif terjangkau, bila kategori usia anak hanya dikenai biaya Rp 5 rb, sedangkan usia dewasa Rp 10 rb.
“Kampung Kelinci mulai hari sabtu kemarin (2/1), dan sudah mulai kembali di buka wisata dengan konsep wahana bermain dan belajar untuk anak-anak,” tutur Pemilik Wisata Kampung Kelinci, Djaka Siswa Lelana. Minggu,(2/1/2022).
Pria yang akrab disapa Djaka menambahkan, setiap pengunjung yang datang khususnya kategori usia anak diijinkan berinteraksi, dan bersentuhan langsung dengan jenis kelinci tertentu yang telah ditempatkan di dalam sangkar berukuran besar.
Pengunjung juga bisa memberi makan kelinci dengan membeli wortel harga Rp 5 rb per tiga biji yang disediakan oleh pengelola.
Dari hasil survey yang telah Ia lakukan tempat wisatanya lebih disukai dan dikunjungi oleh masyarakat khususnya anak-anak, bekenaan tersebut pihaknya telah mempersiapkan wisata ramah lingkungan dan ramah anak.
“Wisata ini juga diciptakan bebas dari asap rokok, sehingga bagi pengunjung yang ingin merokok sudah disediakan smoking area,”urainya.
Selain itu, dilokasi wisata Kampung Kelinci, dirinya juga telah mempersiapkan para pedagang untuk menjajakan aneka macam makanan dan minuman tradisional, dengan harga yang terjangkau.
Sebagai upaya daya tarik pengunjung juga diperkenan selfie atau foto bareng dengan pedagang mengenakan baju kebaya, dimana para pedagang merupakan warga sekitar dan sengaja ia tidak memungut biaya mereka untuk berdagang di kawasan wisata.
” Para pedagang saya tarik disini dan tidak saya kenai biaya, asalkan mereka menjual makanan khas tradsional dan memakai baju kebaya. Karena setelah saya survey ternyata banyak pengunjung yang ingin selfie dengan para pedagang dengan dandanan tradisional sehingga mengundang daya tarik,”ujarnya.
Terakhir, Djaka, menyampaikan, ditengah situasi pandemi covid 19, maka pihaknya menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran dari pemerintah kepada masyarakat setiap berkunjung ke lokasi wisata.
“ Kita juga menerapkan protokol kesehatan juga dijalankan di area Wisata Kampung Kelinci, setiap pengunjung dilakukan tes suhu badan, cuci tangan pakai sabun dan harus pakai masker,”pungkasnya.(yan)