KesehatanKulinerPendidikanPolitik dan Pemerintahan

Jombang Raih Apresiasi BGN atas Keberhasilan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis

Jombang, gelarfakta.com – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Jombang mendapat apresiasi tinggi dari Badan Gizi Nasional (BGN). Daerah ini dinilai berhasil menjalankan program prioritas pemerintah pusat tersebut dengan baik, terutama dalam komitmen mitra pelaksana, kepatuhan terhadap standar kebersihan, serta mitigasi risiko kesehatan.

Pujian tersebut disampaikan Wakil Kepala BGN Bidang Komunikasi dan Investigasi, Nanik Sudaryati Deyang, usai menggelar sosialisasi dan evaluasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Satuan Pelayanan, Mitra, serta Koordinator Wilayah setempat di Ballroom Hotel Yusro pada Senin (24/11/2025) pagi. Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan becak listrik di Pendopo Kabupaten Jombang.

Nanik menegaskan bahwa Jombang menunjukkan kinerja menonjol dalam meminimalkan insiden kesehatan selama pelaksanaan MBG.

“Jombang bagus banget. Banyak doa kali ya. Alhamdulillah di Jombang tidak terjadi apa-apa,” ujar Nanik, sembari memuji komitmen para mitra dan kinerja Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di lapangan.

Secara data, Jombang mencatat capaian signifikan. Dari kuota 133 titik SPPG yang ditetapkan BGN, Jombang telah mengisi 77 titik, dengan 38 titik di antaranya sudah beroperasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 titik telah mengurus Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Angka tersebut melampaui 50 persen dari total titik operasional.

“Sudah di atas 50 persen. Jombang keren, di atas 50 persen SLHS-nya,” tegas Nanik, menyoroti kesiapan daerah dalam menjalankan standar kebersihan.

Ia menjelaskan bahwa keberhasilan MBG sangat dipengaruhi sinkronisasi antarinstansi, mengingat program ini melibatkan sedikitnya 17 kementerian atau lembaga. Pelaksanaan di lapangan sepenuhnya dipimpin Pemerintah Daerah (Pemda) melalui satuan tugas khusus. Karena itu, koordinasi berlapis dari Koordinator Wilayah (Korwil), Koordinator Kecamatan (Korcam), hingga Pemda menjadi kunci agar pembangunan dapur atau SPPG berjalan sesuai rencana dan sepengetahuan Pemda.

Menurutnya, seluruh unsur harus bergerak bersama, mulai dari Dinas Kesehatan, Puskesmas, BPOM, aparat kecamatan, hingga unsur keamanan. Hal itu penting karena mitigasi risiko keamanan pangan, seperti keracunan makanan, tidak bisa ditangani oleh satu pihak.

Nanik juga meminta Forkopimda Jombang, termasuk saat berkoordinasi dengan Wakil Bupati Jombang Salmanudin, untuk aktif mengawasi dapur SPPG demi memastikan seluruh proses sesuai petunjuk teknis.

“Jombang luar biasa. Tidak ada keracunan, keren Jombang. Forkopimda kalau malam tolong juga mengecek dapur, agar mereka yang bekerja menjalankan juknis dengan baik,” ucapnya.

Selain itu, Nanik mengingatkan pentingnya antisipasi ketersediaan bahan baku melalui kerja sama lintas instansi. Ia bahkan mendorong semangat beternak dan bertanam sayuran untuk menjaga pasokan kebutuhan MBG.

Kegiatan evaluasi tersebut dihadiri Sekda Kabupaten Jombang Agus Purnomo, Dandim 0814/Jombang Letkol Kav Dicky Prasojo, Kabaglog Polres Jombang Kompol Darmaji, serta perwakilan BGN, yaitu Direktur Pemantauan dan Pengawasan Wilayah II Brigjen TNI Albertus Dony Dewantoro dan Direktur Sistem Pemenuhan Gizi Enny Indarti.

BGN juga merencanakan pembentukan kantor koordinasi di setiap daerah mulai tahun 2026 sebagai pusat penyelarasan kebijakan MBG, serta pengintegrasian struktur Korwil dan Korcam agar pelaksanaan program lebih efektif.(*/pty/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button