Warga Terancam Longsor di Mojo Diusulkan Direlokasi, Lahan Bengkok Jadi Alternatif

Kediri, GelarFakta – Rencana relokasi bagi warga terdampak longsor di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, mulai dibahas secara serius menyusul tingginya potensi bencana susulan di wilayah lereng Gunung Wilis. Salah satu solusi yang mengemuka dalam kunjungan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada Minggu (18/5/2025) adalah penggunaan lahan bengkok desa sebagai lokasi relokasi.
Usulan relokasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Desa Petungroto Dariono.
“Data kami, ada tiga rumah warga yang kondisinya rusak berat dan sangat berisiko bila tetap dihuni. Kami sudah mengusulkan relokasi, dan sebagai alternatif, ada lahan bengkok desa yang bisa dimanfaatkan,” ujar Dariono, Kepala Desa Petungroto.
Usulan ini disampaikan kepada anggota DPRD Jawa Timur, M. Hadi Setiawan, S.E., yang hadir langsung ke lokasi bersama Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jawa Timur, Satriyo Nurseno, serta Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Joko Sukrisno.
Menanggapi usulan tersebut, Hadi Setiawan menyatakan siap mendorong tindak lanjut di tingkat kabupaten.
“Relokasi ini penting, bukan hanya soal kenyamanan tapi keselamatan. Jika lahan bengkok bisa digunakan, tentu itu akan sangat membantu proses relokasi. Kami akan mendorong Mas Bupati untuk segera merespons usulan ini,” ujarnya.
Pihak BPBD Provinsi Jawa Timur pun tengah melakukan asesmen menyeluruh terhadap kebutuhan warga di Desa Petungroto, Pamongan, dan Blimbing. Satriyo Nurseno menyatakan bahwa keputusan akhir soal relokasi akan mempertimbangkan kelayakan lahan, infrastruktur pendukung, dan legalitas penggunaan lahan desa.
Seperti diberitakan sebelumnya, hujan deras pada Jumat (16/5/2025) menyebabkan longsor dan banjir di sejumlah desa di Kecamatan Mojo. Di Desa Petungroto, longsor memutus akses jalan antarwilayah dan merusak puluhan rumah. Di Desa Blimbing, luapan Sungai Bruni mengakibatkan satu warga hilang dan kerusakan fasilitas umum. Hingga kini, upaya pencarian korban dan pemulihan infrastruktur terus berlangsung.(kur)