Pemkot Kediri Gelar Apel Sekolah Siaga Kependudukan untuk Cegah Stunting


Kediri, gelarfakta.com – Guna menumbuhkan kesadaran terkait kependudukan sejak dini, Pemerintah Kota Kediri melalui DP3AP2KB menggelar Apel Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) bertajuk Cegah Stunting Sedini Mungkin. Kegiatan berlangsung di Halaman SMPN 8 Kediri, Jumat (29/8), dan diikuti kepala sekolah, guru, serta seluruh siswa. Apel dipimpin langsung oleh Kepala DP3AP2KB, Arief Cholisudin Yuswanto.
“Sekolah Siaga Kependudukan merupakan program dari Kemendukbangga/BKKBN yang menjadi jembatan antara pendidikan formal dan kesadaran akan pentingnya isu kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga. Apel ini menandai dimulainya kegiatan SSK di masing-masing sekolah,” jelas Arief.
Sebagai wujud komitmen, Pemerintah Kota Kediri telah menerbitkan SK Wali Kota Kediri bagi semua SMP Negeri se-Kota Kediri. Arief menekankan, selain mengendalikan kualitas, kuantitas pelaksanaan SSK juga harus dijaga.
“Saya berharap SMPN 8 dapat menjadi agen perubahan bagi siswanya dengan mengimplementasikan SSK secara maksimal,” imbuhnya.
SSK nantinya diterapkan di semua jenjang pendidikan, mulai PAUD, SD, SMP hingga SMA, dengan materi yang disesuaikan tiap jenjang. Materi kependudukan akan diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sudah ada, bukan sebagai mata pelajaran baru. Program ini juga dapat berkolaborasi dengan program lain seperti Genre, PIK-R, Pramuka, Gerakan Sekolah Sehat, Sekolah Ramah Anak, hingga Sekolah Adiwiyata.
“Ini membutuhkan kreativitas dan inovasi dari guru untuk menangkap isu-isu di luar materi pelajaran. Tantangan remaja saat ini meliputi pergaulan bebas, narkoba, perkawinan anak usia dini, bullying, dan stunting. Jika dibiarkan, isu-isu tersebut akan menghambat pembangunan, padahal Indonesia akan menikmati bonus demografi pada 2045,” jelas Arief.
Di akhir tahun, DP3AP2KB akan melakukan monitoring dan evaluasi implementasi SSK di masing-masing sekolah.
“Kita akan menilai pelaksanaan SSK dan memberikan apresiasi kepada sekolah yang mampu mewujudkan SSK secara maksimal,” tambahnya.
Melalui SSK, generasi muda diharapkan memahami isu kependudukan, menjadi generasi berencana, peduli terhadap masa depan, dan siap membina keluarga berkualitas.
Heri Setiawan, Kepala SMPN 8 Kediri, menyatakan siap mendukung program SSK. Menurutnya, program ini menambah pengetahuan siswa tentang kependudukan, melatih literasi, dan meningkatkan kepekaan terhadap kondisi sekitar.
“Penerapan SSK di sekolah kami sedang dirintis melalui penyusunan perangkat pembelajaran yang menyisipkan materi SSK. Contohnya, pelajaran IPA dapat diisi materi kesehatan reproduksi, stunting, atau topik lain terkait kependudukan. Dengan begitu, siswa lebih memahami isu kependudukan, lebih peduli, dapat menjaga pergaulan, dan merencanakan masa depan dengan lebih baik,” pungkasnya.(*/pty/kur)



