EkonomiPolitik dan Pemerintahan

Jombang Luncurkan Program Bongkar Ratoon 2025, Targetkan Produktivitas Tebu Tembus 100 Ton per Hektare

Jombang, gelarfakta.com – Kabupaten Jombang resmi meluncurkan Program Percepatan Swasembada Gula Nasional melalui kegiatan Bongkar Ratoon dan Pengembangan Areal Tebu tahun 2025. Peluncuran yang digelar pada Rabu (3/12/2025) ini menandai langkah strategis pemerintah dalam meremajakan tanaman tebu tua dan meningkatkan produktivitas secara signifikan.

Acara yang digelar di lahan Gapoktan Wuluh, Kecamatan Kesamben, dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Dr. Emil Elestianto Dardak, Plt. Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI Dr. Abdul Roni Angkat, Bupati Jombang Warsubi, S.H., M.Si., Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur Ir. Dydik Rudy Prasetya, serta jajaran Forkopimda Jombang. Puluhan pimpinan pabrik gula, koperasi, gapoktan, serta petani bongkar ratoon juga mengikuti acara secara langsung maupun daring.

Bupati Jombang Warsubi menegaskan bahwa daerahnya memiliki posisi strategis sebagai salah satu lumbung tebu terbesar di Jawa Timur. Data Dinas Pertanian 2024 mencatat peningkatan luas areal tanam menjadi 10.787 hektare dari 10.102 hektare pada 2023, dengan total produksi mencapai 787.246 ton. Rendemen rata-rata turut naik menjadi 7,11 persen dari sebelumnya 6,5 persen.

“Meski luas lahan meningkat, banyak tanaman yang sudah tua sehingga produktivitas belum maksimal. Melalui Bongkar Ratoon ini, kami menargetkan produktivitas naik dari 70 ton per hektare menjadi 80 hingga 100 ton per hektare,” ujar Bupati Warsubi.

Ia menambahkan, Pemkab Jombang mendukung penuh target nasional mencapai Swasembada Gula Konsumsi pada 2028. Salah satu dukungan yang dibutuhkan adalah kelancaran distribusi pupuk bersubsidi khusus tebu serta bantuan alsintan modern untuk menekan biaya dan meningkatkan efisiensi petani.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengapresiasi keseriusan petani Jombang yang telah melakukan bongkar ratoon mandiri seluas ±2.195 hektare sebelum program resmi Kementan dimulai.

“Keseriusan petani kita luar biasa. Mereka bergerak lebih dulu secara mandiri. Karena itu, kami telah mengusulkan agar mereka tetap mendapat bantuan operasional. Petani kita harus dihargai perjuangannya,” tegas Emil.

Untuk program resmi Kementan tahun ini, Jombang mengusulkan bongkar ratoon seluas 502,22 hektare yang kini memasuki tahap distribusi benih. Emil juga menyebut bahwa tebu memiliki potensi hilirisasi besar, termasuk sebagai bahan baku bio metanol untuk mendukung energi hijau nasional.

Sebagai dukungan konkret, Wagub Emil menyerahkan bantuan traktor roda empat kepada Gapoktan penerima. Prosesi tanam tebu dilakukan simbolis oleh Wagub Jawa Timur, Bupati Warsubi, dan jajaran Forkopimda.

Program percepatan swasembada gula ini diperkirakan memberikan manfaat besar bagi petani. Produktivitas dan rendemen yang meningkat akan mendongkrak pendapatan petani, sementara produksi tebu Jombang dan Jawa Timur—yang selama ini menyumbang hampir 50 persen produksi nasional—akan memperkuat stabilitas pasokan gula konsumsi nasional. Pengembangan industri hilir tebu seperti bio etanol juga membuka peluang bagi kemandirian energi di masa depan.(*/pty/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button