Dampak Ekonomi Global, Pengekspor Asal Kediri Alami Penurunan Pendapatan Lebih Dari 60%
Kediri, Gelar Fakta – Kondisi ekonomi global memang sedang tidak baik-baik saja.
Sebab kondisi ekonomi yang baru bangkit pasca covid-19 dan masih dalam tahap pemulihan sudah dikejutkan dengan perang antara Ukraina dan Rusia yang sangat mempengaruhi ekonomi dunia.
Hal ini juga berdampak pada Yuli Wantoro, pengekspor pot yang terbuat dari serabut kelapa asal Desa Besuk Kecamatan Gurah.
Saat ini pendapatan dari ekspor tersebut mengalami penurunan lebih dari 60 persen.
Beranjak memulai mengekspor pot hasil buatanyya ke Taiwan mulai tahun 2020, tepatnya pada bulan November, dirinya mengaku tiap pemesanan melakukan kenaikan hingga tahun 2021.
“Mulai usaha 2017. Itu buat sapu dari serabut kelapa. 2018 mulai membuat pot. Alhamdulillah tahun 2020 sudah berhasil ekspor ke Taiwan. Sampai tahun 2021 terus meningkat hingga tembus pesanan 30.000 pcs,” tuturnya.
Namun sejak bulan Agustus 2021 tepatnya pada pengiriman yang ke-17, sudah mengalami penurunan pemesanan dari pihak pasar di Taiwan.
Sejak saat itu hingga Agustus 2022, dirinya hanya berhasil mengirim sebanyak 3 kali dalam setahun.
“Dari Agustus tahun lalu sudah terasa. Penurunan signitif. Ini kemarim pertengahan bulan Juli cuma kirim 6.000 pcs saja. Biasanya 15.000 sampai 20.000,” tegasnya.
Yang dulunya dalam satu bulan bisa tembus 300 juta sampai 400 juta, hingga saat ini dia mengaku hanya mendapatkan omzet sekitar 100 juta per bulannya.
Itupun juga masih pendapatan kotor. Belum untuk meng gaji karyawan atau untuk modal membuat pot tersebut.
Penurunan lebih dari 60 persen itu nyatanya juga membuat Yuli Wiranto putar otak.
Selama ini dirinya terus meningkatkan inovasi baru dan mencoba mencari pasar mancanegara lainnya untuk terus berkembang dalam menghadapi kerasnya persaingan pasar.(van)