Warga Sumber Wuluh Masih Setia Menganyam Bambu
Kediri, Gelar Fakta – Dusun Sumber Wuluh Desa Plaosan Kecamatan Wates memang gudangnya anyaman bambu. Warga di Dusun tersebut hampir seluruhnya bekerja menjadi penganyam bambu.
Seni kerajinan tersebut diketahui sudah diwariskan secara turun menurun. Saat ditanya tentang kapan mulai menganyam, Maimunah, salah satu warga dengan tertawa menjawab sudah sejak duduk di bangku sekolah dasar.
“Turun temurun dari SD saya sudah bisa menganyam gini,” ujar wanita berumur 70 tahun tersebut.
Meski di era ini banyak perabotan rumah tangga yang serba memanjakan penggunanya, namun Maimunah menuturkan bahwa warga sekitar tetap menggeluti usaha anyaman bambu.
Hal ini terbukti ketika melewati gang masuk Dusun tersebut, banyak warga terlihat sedang melakukan kegiatan menganyam di depan rumah masing-masing.
Anyaman bambu yang dibentuk menjadi sebuah tempat nasi, piring, bahkan topi kerucut itu ternyata masih banyak diminati orang-orang.
“Bikin berapapun pasti ada yang ngambil. Tinggal tenaganya saja kuat bikin berapa seharinya. Sering juga ada pesanan untuk selamatan sebagai pengganti tempat nasi dari plastik jadi pesan kecil-kecil,” pungkasnya.
Bahkan beberapa pedagang perabotan, seminggu 2 kali pasti datang ke desa tersebut untuk membeli hasil kerajinan warga setempat untuk kemudian dijual lagi ke luar kota.
Untuk harganya sendiri tergolong murah. Misalnya tempat nasi berukuran kecil kurang lebih 25 cm hanya dijual dengan harga Rp.2.000. Sedangkan untuk ukuran tanggung sekitar 40 cm dibanderol dengan harga Rp.6.000.(van)