Peristiwa

Penutupan Sementara Pasar Hewan Muning Kota Kediri Sejumlah Pedagang Mengeluh


Kediri, Gelar Fakta – Penutupan sementara pasar hewan Muning Kota Kediri akibat dampak pengendalian wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) oleh pemerintah, disinyalir membuat sejumlah Pedagang resah karena merugi atas penutupan sementara aktivitas di pasar.

Pedagang hewan Sapi asal Desa Karangdoro Kecamatan Semen Kabupaten Kediri, Imam Hambali, mengatakan, perdagangan hewan di Pasar Hewan Muning tidak dilakukan setiap hari. Tapi hanya dalam pasaran kalender Jawa.
Terlebih adanya penutupan sementara dampak PMK oleh pemerintah membuat usaha yang ia geluti semakin sulit khusus pada kalangan pedagang ternak kelas kecil menengah.

” Ya kalau saya pribadi tidak mau mas adanya penutupan sementara pasar hewan karena membuat pendapatan yang diperoleh semakin sulit apalagi seperti saya pedagang umum, ” Ujarnya, Senin (30/5/2022).

Pria yang akrab disapa Hambali mengatakan, merebaknya wabah PMK, akhir akhir ini, membuat harga penjualan hewan ternaknya berupa Sapi mengalami penurunan drastis ditaksir hingga juta-an rupiah.

” Saat ini harga Sapi di beberapa pedagang menurun berkisar Rp 1 Juta bahkan bisa lebih. Bahkan pedagang mengalami tidak laku jual adanya PMK, ” tegas Hambali

Lanjutnya, diakuinya selama ini berdagang mengandalkan keberadaan Pasar Hewan, jika dilakukan dirumah sangat sulit. Maka ia berharap kepada pemerintah agar dapat memberikan solusi yang tepat.

” Kalau pedagang lakunya harus ke Pasar.
Apalagi kalau dilakukan di rumah masing-masing justru makin kesulitan. Maka kalau bisa jangan ditutup cukup diberikan masukan obat (wabah PMK.red) nya apa gitu, ” harapnya.

Hal senada juga diutarakan, oleh Pedagang Hewan Kambing, Ahmad Turi, menyampaikan, dirinya tidak percaya akan adanya PMK dan menurutnya merupakan akal-akalan oknum masyarakat agar harga hewan ternak turun karena selama ini hewan kambingnya kondisinya sehat.

” Kok saya tidak mengenal PMK, setahu saya kambing yang saya jual kondisinya sehat seperti ini, itu hanya akal akalan orang tidak bertanggung jawab,” katanya.

Adanya isu PMK, menurut Turi, mengutarakan, harga penjualan hewan Kambingnya mengalami penurunan drastis akhir-akhir ini. Sementara untuk beli stok hewan di masyarakat ia merasa kebingungan, dikarenakan situasi harga penjualan menjadi kacau. Terlebih mendekati Idul Adha yang biasa memperoleh untung kini justru sebaliknya merugi.

” Yang jelas momen Idul Adha berkah bagi kita selaku pedagang ternak. Tapi situasinya seperti ini maka pedagang disini juga takut tidak laku jual akibat isu PMK, “tutupnya. (Yan).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button