99 Tumpeng Semarakkan Puncak Harlah NU Ke 99
Gelar Fakta – Puncak kegiatan hari lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-99 yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang (PC) NU Kota Kediri di Pondok Pesantren Lirboyo, Minggu (20/2/2022).
Dalam kegiatan tersebut, dihadiri oleh sejumlah Ulama NU, Pengurus PCNU, Forkompinda dan Forum Kerukunan antar Umat Beragama di Kota Kediri.
Dengan mengusung tema menyongsong merawat jagad, dan peradaban.
Dilaksanakan dengan berbagai kegiatan diantaranya ngaji seni budaya, pengajian akbar Harlah NU ke 99, Santunan anak yatim dan dhuafa, pemberian bantuan peningkatan dan pemulihan ekonomi pasca Covid-19, peluncuran kalibrasi kiblat Masjid dan Musholla, meresmikan pembelian tanah kantor PCNU Kota Kediri, terakhir lomba serta tasyakuran 99 tumpeng nusantara.
Ketua PCNU Kota Kediri KH Abu Bakar Abdul Jalil menjelaskan, pihaknya menyelenggarakan puncak Harlah NU ke 99 sekaligus menjadi penutup dari rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya berkat kerjasama antara lembaga, badan otonom Nahdhatul Ulama.
Kegiatan kali ini juga dihadiri oleh Wakil Rais PWNU Jawa Timur KH Anwar Iskandar, dimana beliau berkenan mengisi kegiatan pengajian pada kesempatan tadi.
Sebagai upaya melestarikan budaya Indonesia, PCNU Kota Kediri mengadakan lomba tumpeng sebanyak 99.
” Tumpeng ini di lakukan oleh pengurus Muslimat dan Fatayat. Sekaligus tumpeng ini nanti dimakan, selain dilombakan sebelumnya,” ujarnya.
Ulama yang akrab disapa Gus Ab mengatakan, kegiatan lomba hanyalah merupakan salah satu sarana, dan yang terpenting yakni kebersamaan dan kemandirian dalam mensukseskan kegiatan Harlah NU ke 99 bertepatan tahun 2022.
Sebagai organisasi masyarakat keagamaan keberadaan Nahdlatul Ulama bisa dikatakan cukup matang. Sehingga setidaknya para kadernya bisa bermanfaat dan dewasa kepada masyarakat secara luas.
” Diusianya yang bisa dikatakan sangat tua, harapannya bisa lebih dewasa dan bermanfaat NU kedepannya kepada warga dan masyarakat,”tuturnya.
Terakhir, ditengah perkembangan zaman dan era teknologi Nahdhatul Ulama juga telah berusaha menyesuaikan kondisi kekinian dengan terbentuknya lembaga organisasi guna menunjang kegiatan dan partisipasi masyarakat.
” Ini yang kita harapkan jadi kita terus mengikuti dalam menyongsong Satu Abad Nahdhatul Ulama harus mempunyai kreatifitas, ada terobosan terobosan, dan ide inovatif yang dapat diterima oleh banyak pihak,” pungkasnya. (Yan).