Pemkot Kediri Gelar Rakor TPPS dan Sosialisasi GENTING untuk Percepatan Penurunan Stunting


Kediri, gelarfakta.com – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Selasa (23/9). Rakor ini juga dirangkaikan dengan sosialisasi Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).
Sekretaris Daerah Kota Kediri sekaligus Ketua TPPS, Bagus Alit, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kota Kediri meraih peringkat ke-7 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur dalam penilaian kinerja percepatan penurunan stunting 2025 dengan skor 129. “Pencapaian ini patut kita syukuri, tetapi sekaligus menjadi pengingat bahwa masih banyak ruang yang perlu dioptimalkan,” ujarnya.
Bagus menegaskan beberapa rekomendasi penting dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, di antaranya optimalisasi strategi berbasis data valid dan terintegrasi, konsistensi program TPPS dalam dokumen perencanaan daerah, penguatan tata laksana gizi, perluasan sasaran, serta mendorong inovasi baru yang melibatkan partisipasi masyarakat. “Kolaborasi lintas sektor adalah kunci. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, harus melibatkan dunia usaha, akademisi, komunitas, media, dan keluarga sebagai ujung tombak. Rakor ini menjadi wadah untuk menyusun langkah konkret dalam meningkatkan kinerja TPPS Kota Kediri,” jelasnya.
Rakor menghadirkan narasumber dari DP3AK Provinsi Jawa Timur yang memaparkan hasil evaluasi penilaian kinerja percepatan penurunan stunting. Evaluasi menunjukkan beberapa aspek yang masih perlu diperkuat, di antaranya prevalensi stunting Kota Kediri pada 2024, cakupan ASI eksklusif, kehamilan tidak diinginkan, validitas data, konsistensi program dalam RPJMD/RKPD, serta penguatan inovasi gizi dan kolaborasi lintas sektor.
“Untuk itu, Kota Kediri sangat mengharapkan pendampingan dan masukan berkelanjutan dari DP3AK Provinsi Jawa Timur agar upaya percepatan penurunan stunting semakin terarah, efektif, dan terukur,” tambah Bagus.
Selain rakor, juga digelar sosialisasi Program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) yang menghadirkan narasumber dari BKKBN Provinsi Jawa Timur. Program ini merupakan inisiatif BKKBN sebagai salah satu quick win dalam percepatan penurunan stunting. “GENTING mengedepankan gotong royong, di mana pihak yang memiliki kemampuan lebih menjadi orang tua asuh bagi keluarga berisiko stunting. Saya melihat program ini strategis untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat, akademisi, media, dan keluarga,” ungkap Bagus.
Kepala DP3AP2KB Kota Kediri, Arief Cholisudin, menambahkan melalui program GENTING pihaknya ingin menggugah kepedulian masyarakat untuk berpartisipasi menjadi orang tua asuh, baik dengan donasi dana maupun kegiatan. “Untuk donasi, sementara ini sudah ada kerja sama dengan rumah zakat. Dana disalurkan ke rekening rumah zakat, kemudian diintervensi sesuai kebutuhan,” jelasnya.
Arief menegaskan penanganan stunting bukan hanya tugas pemerintah, melainkan gerakan bersama seluruh elemen masyarakat. “Dengan sinergi dan kerja keras semua pihak, kami optimis angka stunting di Kota Kediri bisa ditekan demi mewujudkan generasi sehat, produktif, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.(*/pty/kur)



