Pencarian Korban Banjir di Mojo Kediri Dilanjutkan, 50 Personel SAR Gabungan Dikerahkan
Kediri, GelarFakta – Tim SAR gabungan yang terdiri dari 50 personel dikerahkan untuk melanjutkan pencarian Tekad, 60, warga Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, yang dilaporkan hilang akibat banjir bandang. Operasi pencarian memasuki hari kedua pada Minggu (18/2/2025).
Pencarian dilakukan dengan dua metode utama yakni penyisiran jalur darat melalui jalan kaki dan susur sungai menggunakan perahu karet. Tim menyisir aliran Sungai Bruni sepanjang 12 kilometer hingga bermuara ke Sungai Brantas.
Komandan Operasi SAR dari Basarnas Pos SAR Trenggalek, Candra Kristiawan, menyatakan bahwa pencarian hari kedua difokuskan pada dua sektor utama.
“Tim SAR gabungan terdiri dari personel Basarnas, Polsek, Koramil, BPBD, PMI, Tagana, serta para relawan. Kami membagi dua satuan tugas atau SRU (Search and Rescue Unit) untuk memaksimalkan penyisiran,” jelasnya.
SRU pertama menyisir jalur darat dari SDN Blimbing hingga Tanjung dan Dawuhan. Sementara SRU kedua menggunakan perahu karet (LCR/Landing Craft Rubber Boat) menyusuri Sungai Brantas dari Desa Krandon hingga Alun-Alun Bandar Ngalim, Kota Kediri.
Meski upaya pencarian telah dilakukan secara intensif, hingga saat ini korban belum berhasil ditemukan. “Belum ada tanda-tanda keberadaan korban atas nama Tekad. Kami terus berdoa agar ada hasil dalam waktu dekat,” ujar Candra.
Proses pencarian dihadapkan pada berbagai kendala, terutama kondisi medan yang licin dan labil akibat hujan dan lumpur. “Tantangannya adalah lumpur yang licin dan tebing sungai yang rawan longsor, sehingga pergerakan personel harus ekstra hati-hati,” ungkapnya.
Operasi SAR ini dijadwalkan berlangsung selama tujuh hari, dan akan terus dilanjutkan hingga korban ditemukan atau batas waktu pencarian terpenuhi. Pihak keluarga berharap korban dapat segera ditemukan dalam keadaan apapun.(*/pty/kur)
