Politik dan Pemerintahan

Bandara Dhoho Kediri Diresmikan, Jadi Proyek Percontohan KPBU Unsolicited

Kediri, GelarFakta – Bandara Dhoho Kediri, Jawa Timur, diresmikan secara langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, pada Jumat (18/10).

Bandara ini dibangun melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) unsolicited yang dibiayai secara swasta oleh PT Gudang Garam (Persero) Tbk.

“Bandara Dhoho Kediri adalah proyek percontohan pertama di Indonesia dengan skema KPBU unsolicited, di mana inisiatif proyek datang dari pihak swasta dan didukung pemerintah,” ujar Luhut, dikutip dari tayangan kanal Youtube Pemerintah Kabupaten Kediri.

Luhut menjelaskan, pembangunan bandara ini dimulai setelah menerima laporan dari Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto, mengenai minat PT Gudang Garam dalam membangun bandara di Kediri.

Setelah itu, ia berkomunikasi dengan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, untuk menindaklanjuti proyek tersebut.

“Saya minta Pak Seto waktu itu untuk menghitung potensi investasi. Meskipun secara ekonomi mungkin tidak menguntungkan, dengan total investasi sekitar Rp 12 triliun, 4-5 tahun lalu,” ungkap Luhut.

Luhut juga mengakui bahwa ia sempat bingung mengapa pemilik PT Gudang Garam, Susilo Wonowidjojo, berkenan menginvestasikan modal yang begitu besar.

“Namun, setelah beberapa kali saya bertanya, beliau tetap teguh untuk melanjutkan proyek ini. Akhirnya, kami dari pemerintah bersama Pak Budi turut membantu dalam pengelolaan bandara ini, dan sekarang kita bisa menyaksikan hasilnya,” lanjutnya.

Luhut menilai Bandara Dhoho Kediri yang bertaraf internasional memiliki kualitas lebih baik dibandingkan dengan banyak bandara di Indonesia.

Secara geografis, bandara ini terletak di kawasan strategis karena wilayah selatan Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur, belum memiliki bandara besar.

“Bandara ini akan mempermudah akses bagi warga di selatan Jawa, karena jaraknya yang lebih dekat dibandingkan harus pergi ke Surabaya. Nantinya, waktu tempuh dari Kertosono ke Surabaya melalui jalan tol hanya sekitar 1 jam 20 menit,” tambahnya.

Luhut juga menyebutkan bahwa Bandara Dhoho bisa melayani penerbangan untuk keperluan haji dan umrah.

Presiden Direktur PT Surya Dhoho Investama, Istata Taswin Siddharta, menambahkan bahwa sejak soft launching pada 5 April 2024, Bandara Dhoho Kediri telah melayani lebih dari 20.000 penumpang dengan total 175 perjalanan.

Bandara ini memiliki landasan pacu sepanjang 3.300 meter dan lebar 45 meter, yang mampu melayani pesawat jet wide body.

“Saat ini kami tengah mempersiapkan rute penerbangan umrah langsung dari Kediri ke tanah suci,” jelasnya.(*/pty/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button