EkonomiPolitik dan Pemerintahan

BI Kediri Dorong Pengendalian Inflasi dari Hulu lewat Program Cabai Off Season Ramah Lingkungan

Kediri, gelarfakta.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri terus memperkuat upaya pengendalian inflasi pangan dari sisi hulu melalui program Pelatihan Cabai Off Season Ramah Lingkungan. Program ini dirancang untuk menjaga ketersediaan pasokan cabai sekaligus menekan potensi lonjakan harga yang kerap memicu inflasi, terutama saat musim paceklik.

Program tersebut mengintegrasikan teknologi pertanian, adaptasi terhadap perubahan iklim, serta pendampingan intensif bagi petani. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen BI Kediri dalam mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Kepala Perwakilan BI Kediri, Yayat Cadarajat, menjelaskan bahwa pendekatan ini tidak hanya berfokus pada pengendalian harga di sisi hilir, tetapi juga memperkuat produktivitas dan efisiensi di sisi hulu.

“Fluktuasi harga cabai yang sering terjadi saat off season disebabkan oleh menurunnya pasokan. Karena itu, Bank Indonesia mendorong edukasi dan pendampingan teknis agar petani mampu berproduksi secara berkelanjutan di luar musim tanam dengan cara yang adaptif terhadap iklim dan efisien secara biaya,” ujar Yayat, Kamis (6/11/2025).

Pelatihan bertajuk “Pelatihan Cabai Off Season Ramah Lingkungan: Integrasi Teknologi dan Ketahanan Iklim Petani” tersebut digelar pada Juli 2025 dan melibatkan berbagai pihak, di antaranya Balai Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) wilayah Kediri, Yayasan Ansa Semarang, dan BMKG Dhoho Kediri.

“Melalui pelatihan ini, peserta memperoleh edukasi tentang teknik budidaya cabai di luar musim tanam dengan pendekatan pertanian ramah lingkungan, yang menekankan penggunaan pupuk organik, pestisida nabati, serta NPK berbahan organik,” imbuhnya.

Sebagai tindak lanjut, BI Kediri mengembangkan demonstration plot (demplot) seluas 200 rhu di Kabupaten Kediri. Demplot ini dikelola bersama Dinas Pertanian setempat dan sejumlah pemangku kepentingan sebagai sarana praktik langsung bagi petani dalam menerapkan teknik budidaya berkelanjutan berbasis bahan organik untuk meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman.

Selain itu, petani juga dibekali kemampuan dalam memanfaatkan informasi iklim agar mampu menyesuaikan sistem pertanian secara efektif berdasarkan prediksi cuaca dan kondisi lingkungan.

“Seluruh proses budidaya dilakukan dengan pendampingan intensif oleh tenaga profesional dan petugas lapangan,” jelas Yayat.

Sebagai hasil dari pelatihan dan pendampingan tersebut, Panen Raya Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan SLPHT Cabai Off Season digelar pada Rabu (5/11/2025) di Kabupaten Kediri. Kegiatan ini dihadiri oleh Mutiara Sari, S.T.P., Ph.D., mewakili Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian RI, serta Wita Khairia, S.P., M.Si., mewakili Direktur Perlindungan Hortikultura Kementerian Pertanian RI, bersama jajaran dinas terkait.

Yayat menegaskan bahwa panen raya tersebut menjadi bukti keberhasilan sinergi berbagai pihak dalam menjaga pasokan cabai sekaligus menekan risiko inflasi pada komoditas pangan strategis.

“Ke depan, BI Kediri berkomitmen memperluas program pelatihan cabai off season ramah lingkungan di wilayah kerja. Pendekatan ini diharapkan dapat direplikasi oleh daerah lain sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan daerah, menjaga stabilitas harga, dan meningkatkan kesejahteraan petani,” pungkas Yayat.(*/pty/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button