Petani Cabai Merah di Jombang Cemas Hadapi Ancaman Serangan Hama Lalat Buah
Jombang, GelarFakta – Petani cabai merah di Desa Sumberteguh, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, mengungkapkan kekhawatiran mereka akan potensi serangan hama lalat buah akibat curah hujan yang tinggi.
Curah hujan yang berlimpah telah menjadi kekhawatiran utama, mengingat tanaman cabai merah rentan terhadap serangan hama tersebut.
Di persawahan Desa Sumberteguh, mayoritas petani fokus pada tanaman cabai merah.
Sunandar, salah satu petani, menjelaskan bahwa merawat tanaman cabai di lahan seluas 1400 meter persegi memerlukan biaya sekitar Rp 5 juta, mulai dari awal tanam hingga panen.
“Perawatan cabai melibatkan pemberian pupuk yang cukup, penyemprotan secara berkala sebelum dan setelah panen, serta pengendalian hama dan penyakit selama musim hujan,” ujar Sunandar kepada wartawan pada Sabtu (9/3/2024).
Sunandar menambahkan bahwa harga cabai merah kini mengalami penurunan signifikan, dan para petani berharap agar harga tetap stabil saat masa panen tiba.
“Namun, tantangan utama yang kami hadapi adalah serangan hama lalat buah yang sulit untuk ditangani,” tambahnya.
Meskipun telah melakukan penyemprotan secara berkala, Sunandar mengakui bahwa obat yang efektif untuk mengatasi hama tersebut masih sulit ditemukan.
“Kami terus berupaya mencegah dengan penyemprotan berkala dan perawatan tanaman yang teliti,” ungkapnya.
Untuk memastikan pertumbuhan dan panen cabai merah berjalan optimal, petani harus memperhatikan berbagai aspek mulai dari pengairan yang memadai hingga pembersihan gulma serta penyemprotan secara teratur.
“Panen cabai merah biasanya dilakukan saat tanaman berumur 75-85 hari setelah tanam, dan hasil panen umumnya diambil oleh tengkulak,” tutupnya.
Dengan segala usaha yang dilakukan, para petani cabai merah di Desa Sumberteguh berharap dapat mengatasi tantangan ini dengan baik dan mendapatkan hasil panen yang maksimal pada musim ini.(jb1/kur)