Unipdu Jombang Deklarasi Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Jombang, GelarFakta – Ratusan mahasiswa Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang menggelar aksi Deklarasi Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis, Senin (5/2/2024) siang.
Aksi yang dilakukan ratusan mahasiswa tersebut didampingi segenap loyalis dan civitas akademika yang membentangkan banner bertuliskan ‘Deklarasi Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis di Lingkungan Kampus’.
Aksi tersebut dilakukan setelah melihat dan mengamati situasi politik menjelang pemilu yang kian memanas.
Maklumat tersebut dibuat dengan nomor: 043/A/AU/2/2024 yang ditandatangani langsung oleh Rektor Unipdu Jombang, Dr dr H M Zulfikar As’ad, MMR.
Dalam keterangan tertulisnya, pria yang akrab disapa Gus Ufik itu menyatakan, deklarasi pemilu damai tersebut digelar berdasarkan suasana kontestasi politik yang semakin panas dengan eskalasi yang semakin mengkhawatirkan, terutama perdebatan dan pertentangan mengenai pilihan calon presiden.
“Maka saya selaku Rektor Unipdu Jombang menyampaikan secara tegas kepada semua civitas akademika di lingkungan Unipdu Jombang ada 5 poin sikap dari Unipdu,” ujarnya.
Ke lima poin isi maklumat tersebut yakni, pertama, agar Sivitas akademika Unipdu sebagai bagian dari masyarakat secara aktif turut serta menjaga situasi dan kondisi terutama apabila mengarah ke hal-hal yang provokatif dan intimidatif.
Kedua, Unipdu sebagai lembaga akademik sangat menghargai perbedaan dan kebebasan berpendapat terutama terkait perpolitikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ketiga, sebagaimana amanat konstitusi, Unipdu sangat menghargai dan menjunjung tinggi keberagaman pilihan politik dan pilihan capres, namun harus menghindari kampanye hitam terhadap calon presiden atau pihak lain, menghindari penyebaran informasi hoax dan berita-berita yang belum terverifikasi kebenarannya dan tidak diketahui sumbernya.
Keempat, pihaknya mengajak agar semua pihak menjaga atmosfer akademik yang sehat dalam bingkai kebebasan mimbar akademik yang bertanggung jawab.
Terakhir atau kelima, bersama semua unsur masyarakat senantiasa menjaga silaturahmi dan persaudaraan serta bersikap dewasa menerima perbedaan pilihan politik dalam suasana kekeluargaan.
“Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan diberi kekuatan untuk selalu menjadi insan akademis yang bertanggung jawab dalam menjaga keutuhan NKRI dan mengabdi untuk bangsa dan negara,” ungkap Gus Ufik.
Di tempat yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Mujianto Solichin saat diwawancarai awak media menyebut agenda ini dibungkus dengan tema ‘Deklarasi Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis di Lingkungan Kampus Unipdu’.
“Adanya kegiatan ini terinspirasi dari gerakan beberapa kampus yang menyuarakan hal serupa. Kegiatan ini juga terinspirasi dari berbagai polemik, sebuah fenomena yang belakangan ini berkembang yang mengarah pada ketidakstabilan khususnya di masyarakat yang itu sifatnya mengarah ke hal yang intimidatif,” katanya di hadapan awak media.
Lebih lanjut, ia mengatakan tujuan dari deklarasi pemilu damai ini merupakan semangat dan cita-cita perguruan tinggi sebagai kontrol pemerintah.
“Tujuan deklarasi ini juga untuk mengembalikan cita-cita awal dari fungsi perguruan tinggi yaitu untuk menjadi kontrol pemerintah. Jadi tidak ikut terlibat dalam politik praktis yang pada akhirnya malah menjadikan kampus di pandang negatif,” paparnya.
Baginya, kampus memang harus bersuara. Karena kampus adalah tempat dimana para calon pemimpin masa depan bangsa ditempa dan mendapatkan pendidikan.
“Karena kampus hadir sebagai kontrol dari pemerintahan dan menjadi tempat bagi para calon-calon pemimpin ini ditempa untuk memimpin bangsa di masa yang akan datang, kami berharap para mahasiswa ini dan juga kampus benar-benar terbebas dari aspek kepentingan apapun,” imbuhnya. (jb1/kur)