Tamu dari Luar Negeri Kunjungi SMPN 4 Jombang
Jombang, Gelarfakta – Sejumlah tamu dari beberapa negara mengunjungi sekolah penggerak SMPN 4 Jombang.
Tamu-tamu tersebut berasal dari Belanda, Tunisia, Ethiopia serta dari pihak Rutgers Indonesia dan PMI yang melakukan studi banding terkait dengan implementasi pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas (PKRS) yang sudah diajarkan ke siswa di sekolah tersebut, Rabu (22/11).
Lembaga sekolah yang ada di Desa Banjardowo Kecamatan Jombang ini merupakan salah satu sekolah yang mengikuti program PKRS yang digalakkan oleh Ruang Temu Generasi Sehat Indonesia (Rutgers).
Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Jombang, Selamet Agus Tri Prasetyo mengatakan, pihaknya menyambut baik atas kedatangan tamu mancanegara serta dari Rutgers Indonesia.
Ia pun menjelaskan kedatangan tamu dari luar negeri itu untuk mengetahui perkembangan implementasi program PKRS.
“Tujuannya mereka datang untuk studi banding, ke SMP Negeri 4 Jombang, tentang PKRS. Dan menurut mereka SMP Negeri 4 Jombang ini, memang sangat luar biasa sekali. Karena PKRS-nya maju, dan ada banyak inovasi-inovasi, tentang pengajaran PKRS,” bebernya.
Agus menjelaskan, metode pengajaran PKRS di SMP Negeri 4 Jombang berbeda dengan sekolah lainnya. Dan metode pengajaran dipilih dengan menggunakan metode pengajaran yang tidak membosankan bagi seluruh pelajar.
“Buku setara PKRS kita ubah menjadi gim-gim pembelajaran yang dibuat oleh para pelajar sendiri, dan hal ini yang membuat anak-anak tertarik untuk belajar,” bebernya.
Agus berharap agar kedepan, pembelajaran PKRS di SMP Negeri 4 Jombang bisa ditingkatkan sehingga para pelajar bisa teredukasi secara maksimal.
“Kita berharap tahun depan bisa meningkat lagi, dan kita bisa diundang ke negara-negara lain, untuk melihat pembelajaran PKRS di negara lainnya,” tandasnya.
Sementara itu Jajat Sudrajat selaku koordinator communication and campaign Rutgers Indonesia menjelaskan, kedatangannya ke SMP Negeri 4 Jombang dengan sejumlah perwakilan organisasi kesehatan dari Belanda, Tunisia dan Ethiopia untuk belajar implementasi PKRS.
“Kunjungannya yaitu untuk belajar bagaimana Indonesia, khususnya Kabupaten Jombang, menerapkan edukasi pendidikan kesehatan reproduksi pada para remaja,” katanya.
Jajat mengaku studi banding PKRS di SMP Negeri 4 merupakan hal penting saat ini, karena di sekolah ini sudah diimplementasikan pendidikan PKRS, pada seluruh peserta didik yang ada di SMP Negeri 4.
“Karena di SMP Negeri 4 Jombang ini, memberikan contoh praktik baik, bagaimana sekolah melalui para guru, memberikan edukasi program kesehatan reproduksi secara baik, sesuai dengan situasi dan kondisi di Jombang serta mendukung para siswa untuk mengembangkan kemampuan dirinya,” ujarnya.
“Untuk itu, teman-teman dari Tunisia, Belanda dan Ethiopia datang ke sekolah ini untuk belajar, menerapkan edukasi ini, dalam konteks budaya Islam. Karena beberapa negara ini, seperti Tunisia, dan Ethiopia ini juga memiliki masyarakat Islam yang cukup besar jumlahnya,” tuturnya.
Sementara Neriam, salah satu perwakilan dari lembaga asosiasi pendidikan kesehatan reproduksi Tunisia yang berdiri sejak tahun 1995, mengatakan bahwa, ia sengaja datang ke SMP Negeri 4 Jombang untuk mempelajari implementasi PKRS.
“Kami datang ke sini untuk belajar bersama, dari pengalaman teman-teman semua di sini melalui integrasi program PKRS, di sekolah,” kata Neriam melalui penerjemah bahasanya.
Setelah datang ke SMP Negeri 4 Jombang, Neriam mengaku sangat terkejut dengan praktik PKRS di sekolah tersebut.
“Kami sangat terkejut, dengan keramahan orang-orang Indonesia, dan kami juga berterima kasih dari dalam hati, karena sambutan yang sangat hangat ini. Kemudian kami juga sangat terkesima dengan pengajaran di sini di SMP Negeri 4 Jombang,” ungkapnya.
Meriam mengatakan dalam kunjungannya ke SMP Negeri 4 Jombang, ia bisa mendapatkan informasi dan pelajaran yang berharga terkait implementasi PKRS.
“Bahwa di Indonesia, sedang berusaha mengajarkan PKRS, di sekolah dan ini adalah pengalaman, yang sangat berharga bagi kami. Dan kami mendapatkan informasi yang berharga yang mudah-mudahan bisa kami aplikasikan di Tunisia,” tuturnya.
Meriam menjelaskan bahwa Indonesia dan Tunisia merupakan dua negara yang banyak memiliki kesamaan. Sehingga ia berharap pengalaman yang ia ambil di SMP Negeri 4 Jombang, bisa diterapkan di Tunisia.
“Indonesia dan Tunisia memiliki banyak kesamaan, konteksnya mirip, karena kita sama-sama negara yang mayoritas penduduknya adalah kaum muslim dan budayanya juga kurang lebih sama, kita juga punya objektif yang sama, sehingga kami tidak sabar untuk bisa menyampaikan ilmu yang kami dapat dari kunjungan ini, ke dalam aplikasi PKRS di tempat kami,” pungkasnya.(pty/kur)