Bupati Kediri Terapkan Jam Malam bagi Pelajar Pasca Aksi Anarkis


Kediri, gelarfakta.com – Pasca aksi anarkisme yang terjadi di kompleks Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri, Bupati Hanindhito Himawan Pramana memberlakukan aturan jam malam khusus bagi pelajar. Kebijakan ini diambil untuk mencegah terulangnya kerusuhan sekaligus mengantisipasi potensi aksi susulan.
Pengumuman itu disampaikan Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri, usai rapat koordinasi bersama Forkopimda, kepala OPD, tokoh agama, dan tokoh masyarakat di Gedung Bagawanta Bhari, Senin (1/9/2025) sore.
“Mulai dari hari ini kami menerapkan jam malam,” tegasnya.
Mas Dhito menuturkan, kebijakan tersebut diberlakukan menyusul adanya informasi terkait potensi demonstrasi lanjutan pada 3 September di sejumlah kota besar. Ia khawatir kondisi itu berdampak psikologis terhadap masyarakat Kediri.
“Inilah yang kami antisipasi supaya tidak terjadi,” ungkapnya.
Berdasarkan catatan, aksi anarkis yang terjadi pada Sabtu (30/8/2025) malam lalu menyebabkan pembakaran Gedung DPRD, Kantor Samsat, serta sejumlah gedung perkantoran di kompleks Pemkab Kediri. Selain perusakan, massa juga melakukan penjarahan.
Mas Dhito mengaku prihatin karena sebagian besar pelaku adalah pelajar berusia 14–17 tahun. Oleh sebab itu, penerapan jam malam ditetapkan mulai pukul 21.00 WIB, di mana pelajar diwajibkan sudah berada di rumah. Jika ditemukan masih berkerumun, aparat akan membubarkan.
Patroli akan diperketat di sejumlah titik rawan, terutama di Kecamatan Ngasem dan Kecamatan Pare. Kebijakan ini bersifat sementara hingga situasi benar-benar kondusif.
Bupati Kediri juga mengimbau para orang tua, wali murid, dan guru untuk memberikan pemahaman kepada anak dan siswanya agar tidak terlibat dalam tindakan yang merugikan. Selain itu, masyarakat diminta ikut menjaga keamanan lingkungan masing-masing.
Sebagai langkah tambahan, Pemkab Kediri akan menghidupkan kembali sistem jaga desa atau siskamling. Camat diminta berkoordinasi intensif dengan Kapolsek dan Danramil, serta menggerakkan kepala desa bersama Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas.
“Diharapkan para kepala desa bisa menggerakkan warganya untuk menjaga keamanan desa masing-masing,” tandas Mas Dhito.(*/pty/kur)



