EkonomiKesehatanKulinerPendidikanPolitik dan Pemerintahan

Pemkot Kediri Perkuat Peran SPPG untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Kediri, gelarfakta.com – Pemerintah Kota Kediri terus memperkuat komitmen dalam pemenuhan gizi masyarakat. Hal tersebut ditunjukkan melalui dialog yang dipimpin Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dengan koordinator serta ahli gizi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Kegiatan berlangsung di Ruang Joyoboyo, Jumat (12/12/2025).

Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis merupakan program nasional yang menjadi perhatian serius pemerintah pusat.

“Makan Bergizi Gratis adalah program dari Bapak Presiden Prabowo. Program ini menunjukkan komitmen pemerintah agar anak-anak, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui mendapatkan akses makanan yang sehat dan bergizi. Di sinilah SPPG memiliki peran yang sangat penting,” ujarnya.

Perempuan yang akrab disapa Mbak Wali ini menjelaskan bahwa SPPG berperan dalam mendukung pendataan penerima manfaat, memastikan distribusi makanan berjalan dengan baik, serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai gizi seimbang. Setiap SPPG diharapkan mampu menyajikan makanan yang sesuai dengan kebutuhan gizi penerima manfaat sebagai upaya mencegah dan menekan angka stunting.

Dalam arahannya, wali kota termuda ini menekankan sejumlah hal penting. Pertama, kualitas makanan harus selalu dijaga. Makanan yang disajikan wajib bersih, aman, dan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Kedua, pendirian SPPG harus memenuhi seluruh persyaratan, mulai dari prosedur pendirian hingga kelengkapan sarana dan prasarana, termasuk kepemilikan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

Dari 29 SPPG yang berdiri di Kota Kediri, sebanyak 27 SPPG telah memiliki SLHS. Seluruh SPPG tersebut tersebar di tiga kecamatan, yakni 17 SPPG di Kecamatan Mojoroto, 6 SPPG di Kecamatan Kota, dan 6 SPPG di Kecamatan Pesantren. Selain itu, setiap SPPG wajib memiliki standar operasional prosedur yang jelas sesuai ketentuan Badan Gizi Nasional.

Ketiga, Vinanda Prameswati menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan program Makan Bergizi Gratis berjalan optimal. Di Kota Kediri, terdapat lebih dari 1.100 penerima manfaat yang terdiri atas ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang tersebar di 46 kelurahan. Menurutnya, keberhasilan program ini membutuhkan dukungan dari seluruh pihak.

Keempat, perhatian terhadap pengelolaan sampah juga menjadi hal yang ditekankan. Dengan jumlah 29 SPPG, diperlukan dukungan agar pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan baik, mengingat produksi sampah di Kota Kediri saat ini mencapai sekitar 150 ton per hari. SPPG diharapkan mampu melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik.

“Makanan yang disajikan harus dijaga kehigienisannya. Semuanya harus aman, karena program ini harus benar-benar memberikan manfaat bagi penerimanya. Kita harus memastikan seluruh proses berjalan sesuai aturan,” tegasnya.

Mbak Wali juga berharap keberadaan SPPG dapat melibatkan pelaku UMKM lokal dalam proses produksi sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Dengan demikian, program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan gizi anak, tetapi juga menggerakkan perekonomian kerakyatan. Selain itu, SPPG diharapkan aktif melakukan edukasi kepada masyarakat, termasuk melalui media sosial.

“Saya berharap Bapak dan Ibu bekerja dengan penuh integritas dan semangat pengabdian untuk memberikan yang terbaik bagi penerima manfaat. Teruslah berkontribusi positif bagi Kota Kediri dan Indonesia,” pungkasnya.(*/pty/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button