Inflasi Oktober 2025 di Wilayah Kerja BI Kediri Terkendali, Masih Sesuai Sasaran Nasional


Kediri, gelarfakta.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri mencatat inflasi di wilayah kerjanya yang meliputi Kota Kediri, Kota Madiun, dan Kabupaten Tulungagung pada Oktober 2025 masih berada dalam rentang sasaran nasional, yaitu 2,5 ± 1 persen. Secara umum, inflasi di wilayah ini dipengaruhi oleh kenaikan harga beberapa komoditas bahan pangan dan jasa, namun tetap terkendali berkat sinergi kebijakan pengendalian harga antar instansi.
Dalam rilis yang dipublikasikan Bank Indonesia Kediri, Kota Kediri mengalami inflasi bulanan sebesar 0,40 persen (mtm), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 0,32 persen. Secara tahunan, inflasi Kota Kediri mencapai 2,68 persen (yoy) dan secara kumulatif 1,98 persen (ytd).
Penyumbang utama inflasi antara lain komoditas telur ayam ras, cabai merah, emas perhiasan, apel, dan daging ayam ras. Sementara komoditas seperti cabai rawit, alpukat, dan semangka menahan laju inflasi.
Kenaikan harga bahan pangan strategis, terutama cabai merah dan telur ayam ras, masih menjadi faktor dominan dalam pergerakan inflasi bulan ini.
Sementara itu inflasi di Kota Madiun tercatat sebesar 0,35 persen (mtm), meningkat dibanding bulan sebelumnya (0,03 persen). Secara tahunan, inflasi Kota Madiun sebesar 2,53 persen dan masih dalam rentang sasaran inflasi nasional.
Penyumbang utama inflasi berasal dari komoditas telur ayam ras, emas perhiasan, tarif rumah sakit, jeruk, dan bawang merah.
Sedangkan komoditas yang menahan inflasi di antaranya cabai rawit, bayam, sayur hidup, serta makanan ringan siap saji.
Kenaikan harga emas perhiasan dan bahan pangan utama menjadi penyebab utama inflasi di wilayah ini.
Disebutkan juga, Kabupaten Tulungagung mencatat inflasi 0,24 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,30 persen. Secara tahunan inflasi mencapai 3,07 persen (yoy), sedangkan secara kumulatif sebesar 2,28 persen (ytd).
Inflasi di Tulungagung terutama disumbang oleh kenaikan harga emas perhiasan, telur ayam ras, cabai merah, sawi hijau, dan bawang merah.
Adapun komoditas yang menekan inflasi di antaranya terong, beras, dan daging ayam ras.
Kenaikan harga beberapa bahan pangan segar akibat faktor cuaca menjadi pendorong utama inflasi di wilayah ini.
Secara umum, inflasi di ketiga wilayah kerja BI Kediri masih berada dalam kisaran sasaran inflasi nasional tahun 2025 sebesar 2,5 ± 1 persen.
Bank Indonesia bersama pemerintah daerah, TPID, dan instansi terkait terus memperkuat koordinasi dalam pengendalian harga, terutama melalui strategi 4K: Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.
Upaya pengendalian dilakukan melalui pemantauan harga harian, koordinasi dengan pelaku pasar, serta operasi pasar jika diperlukan. Kenaikan harga bahan pangan seperti cabai dan telur ayam ras masih menjadi perhatian utama menjelang akhir tahun.(*/pty/kur)



