Peristiwa

Mengenal Virus Nipah yang Melanda India, Gejala dan Cara Menghindarinya

GELARFAKTA.COM – Negara bagian Kerala di India Selatan saat ini sedang melawan wabah virus Nipah yang ganas, merupakan keempat kalinya sejak tahun 2018.

Otoritas telah diingatkan akan wabah ini setelah dua kematian yang disebabkan oleh virus Nipah yang sedang melanda India.

Korban yang terkena wabah virus Nipah yakni seorang pria berusia 49 tahun bernama Mohammed Ali, yang tinggal di desa Maruthonkara, meninggal pada tanggal 30 Agustus. Sementara Mangalatt Haris, berusia 40 tahun dan tinggal di kota Ayanchery, meninggal pada tanggal 11 September.

Pada tanggal 13 September, tes menunjukkan bahwa kedua pria tersebut meninggal akibat virus Nipah.

Virus Nipah ini diuji dari tes rutin menggunakan usapan hidung. Gejala yang muncul seperti flu dan gangguan neurologis, seperti sakit kepala, demam, batuk, kesulitan bernapas, dan kejang, telah membuat otoritas memeriksa virus tersebut.

Virus Nipah pertama kali ditemukan pada peternak babi di Malaysia pada tahun 1999, dan kemungkinan menular ke manusia melalui babi yang terinfeksi.

Namun Dr. Thekkumkar Surendran Anish, seorang profesor kedokteran komunitas di Government Medical College di Manjeri, selama wabah di Malaysia, tidak ada penularan dari manusia ke manusia yang tercatat.

Apa Itu Virus Nipah

Virus Nipah adalah sejenis virus yang pertama kali ditemukan pada tahun 1999 di Malaysia dan Singapura saat munculnya wabah penyakit di kedua negara tersebut. Virus ini termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae dan genus Henipavirus.

Virus Nipah sebagian besar menyebar dari hewan ke manusia, terutama dari kelelawar buah dan babi.

Penularan pada manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau dengan makan makanan yang terkontaminasi oleh air liur atau urin hewan yang terinfeksi.

Infeksi virus Nipah dapat menyebabkan gejala yang serius, termasuk demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, pusing, kejang-kejang, dan kesulitan bernapas.

Beberapa kasus juga mengalami penyakit seperti ensefalitis (radang otak) dan meningitis (radang selaput otak).

Virus Nipah memiliki tingkat kematian yang tinggi, dengan angka kematian mencapai 40-75%.

Tidak ada vaksin atau pengobatan khusus untuk virus ini, sehingga pengobatannya hanya bersifat suportif, yaitu untuk mengurangi gejala dan menjaga kondisi tubuh tetap stabil.

Wabah virus Nipah telah terjadi di beberapa negara di Asia, termasuk Malaysia, Singapura, India, dan Bangladesh.

Penyebaran virus ini biasanya terjadi di daerah pedesaan yang memiliki kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi.

Untuk mencegah penyebaran virus Nipah, diperlukan langkah-langkah seperti menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi, mencuci tangan dengan sabun secara rutin, menghindari konsumsi makanan yang terkontaminasi, dan mengenakan perlengkapan pelindung saat berinteraksi dengan hewan yang berpotensi terinfeksi.

Pemahaman tentang virus Nipah terus berkembang, dan penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk melindungi kesehatan manusia dari ancaman virus ini.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button