Kolaborasi TNI dan Pemkot Kediri Gugah Kesiagaan Masyarakat Hadapi Bencana
Kediri, GelarFakta – Sebagai upaya mewujudkan kesadaran hukum serta mitigasi terhadap dampak dan risiko terjadinya bencana, Pemerintah Kota Kediri berkolaborasi dengan Kodim 0809 Kediri menyelenggarakan Penyuluhan Hukum dan Sosialisasi Perwali tentang penanggulangan bencana, Kamis (27/7).
Kegiatan tersebut digelar di Balai Kelurahan Pojok dan diikuti oleh masyarakat Kelurahan Pojok serta diisi pemateri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Bagian Hukum Kota Kediri.
Materi yang dijelaskan dalam sosialisasi tersebut yakni terkait Perwali nomor 9 tentang peraturan pelaksanaan Peraturan Daerah nomor 3 tahun 2018 tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana daerah.
Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0809 Kediri, Lettu Inf Iskak dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini masih satu rangkaian kegiatan non fisik dalam rangka TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) ke-117.
“Ada sosialisasi ibu dan anak, stunting dan KBKes. Untuk malam ini dipilih kegiatan sosialisasi penyuluhan hukum karena mayoritas masyarakat masih awam dengan hukum dan beranggapan hukum identik dengan tindakan pelanggaran berat,” ungkapnya.
Dijelaskan Lettu Inf Iskak, TMMD adalah program pemerintah daerah dalam rangka memeratakan pembangunan di Kota Kediri yang bekerja sama dengan TNI dan diwadahi oleh Kodim 0809.
“Dalam kegiatan ini tiga komponen bersatu yakni TNI AD, AL dan AU. Di kesehariannya juga ada andil dari Polri, tentu juga melibatkan gotong royong dari masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menerangkan progres pengaspalan jalan di kawasan Lebak Tumpang saat ini telah berjalan hampir 80 persen.
Lettu Inf Iskak juga mengajak seluruh warga untuk bergotong royong dan membangun bersama dalam kegiatan TMMD.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh mengungkapkan kegiatan ini dalam rangka menyukseskan TMMD ke-117 sekaligus memberikan edukasi ke masyarakat tentang apa yang bisa mereka lakukan apabila terjadi bencana di wilayahnya.
Hal tersebut menurut Indun, dikarenakan Kelurahan Pojok memiliki potensi kebencanaan dengan risiko sedang hingga tinggi.
“Pojok adalah salah satu kelurahan yang memang memiliki potensi bencana yang cukup kompleks, salah satunya longsor, kebakaran lahan dan yang sering terjadi di Kelurahan pojok adalah ambrolnya beberapa plengesengan yang melewati beberapa kelurahan di wilayah pojok,” terangnya.
Perihal penanganan saat terjadi bencana, lebih lanjut Indun menjelaskan pihaknya berkolaborasi dengan instansi terkait.
“Dalam hal ini biasanya untuk penanganan darurat, terutama di wilayah Pojok kita bekerja sama dengan Dinas PUPR karena beberapa kejadian di wilayah ini merusak infrastruktur,” jelasnya.
Indun berharap dengan kegiatan sosialisasi tersebut masyarakat dapat teredukasi dan semakin menambah wawasan mereka terkait antisipasi kebencanaan sehingga bisa meminimalisir dampak yang mungkin timbul.(*/pty/kur)