IJTI Korda Kediri : Peralihan TV Digital Butuh Sosialisasi Masif Dari Pemerintah
Kediri ,Gelar Fakta – Dalam menyongsong TV analog ke TV digital, IJTI Korda Kediri menggelar Forum Group Discussion (FGD) di Aula Graha II A Dinas Kesehatan Kota Kediri, Selasa (22/3/2022).
Kegiatan yang dihadiri yang dihadiri oleh sejumlah Instansi Pemerintahan dan tokoh awak media.
Dengan mengangkat tema tantangan daerah menghadapi migrasi TV analog ke TV digital, bertindak sebagai narasumber Dr. (Cand) Ahmad Williyanto S sos, M. kom selaku kepala Biro iNews Jawa Timur, dan Dr. Prilani, M.Si selaku akademisi serta Dodik Purwanto selaku bintang tamu acara dari DPRD Kabupaten Kediri.
Selama kegiatan berlangsung panitia pelaksana menerapkan protokol kesehatan secara ketat yakni dengan mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun atau handsinitizer dan menjaga jarak antar peserta sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.
Ketua IJTI Korda Kediri Roma Duwi Juliandi menjelaskan, pihaknya menggelar kegiatan FGD tentang tantangan migrasi TV analog ke TV digital dimana, dihadiri oleh tokoh masyarakat yang berkecimpung di media kemudian legislatif, yudikatif dan eksekutif.
Dihadirkan tiga elemen instansi pemerintah tersebut, dirinya menilai ketiganya mempunyai peran penting dalam mensosialisasikan transmisi TV analog ke TV digital kepada masyarakat.
Lanjutnya, dalam kegiatan FGD tadi diperoleh bahwasanya hingga saat ini program migrasi TV tersebut dinilai hingga saat ini masih kurang. Berbekal hasil rumusan diskusi yang telah IJTI Korda Kediri laksanakan, ia berharap agar semua pihak bisa berkontribusi secara langsung kepada masyarakat dalam memberikan sosialisasi pemahaman migrasi TV tersebut.
” Seperti yang telah disampaikan oleh narasumber tadi, ia mengatakan untuk mensosialisasikan hal tersebut pihak pemerintah menyediakan langsung televisi tabung pakai antena UHF dan TV digital agar semuanya nantinya bisa menjadi pembanding yang hasilnya nantinya akan diberitahukan kepada masyarakat,” ujarnya.
Ketua yang akrab disapa Romi menambahkan, upaya lain yang akan ditempuh oleh pihak organisasi profesi media jurnalis di Kediri raya, direncanakan akan bersama sama ikut berpartisipasi mempromosikan TV digital kepada masyarakat.
” Nantinya akan secara bersama sama, tadi seperti sudah kita sampaikan disaat acara digelar. Organisasi dari IJTI, PWI dan mungkin nanti AJI akan dihubungi (oleh pihak DPRD Kabupaten Kediri.red) akan mempromosikan secara bersama-sama tentang TV digital kepada masyarakat luas,” imbuhnya.
Terpisah, Narasumber pertama Dr. Prilani, M.Si mengatakan, dalam kegiatan FGD tadi, dirinya mengutarakan bahwa pemerintah dalam melakukan sosialisasi berkenaan migrasi TV analog ke TV digital masih lemah.
Sehingga masyarakat ataupun konsumen belum paham betul tentang migrasi TV analog ke TV digital. Maka dia berharap kepada pemerintah agar memiliki konsep praktis yang tepat untuk menjelaskan migrasi ke masyarakat.
” Sebenarnya ini kan tupoksinya Pemerintah ya dalam hal ini kominfo dan memang leading sektornya (pihak pelaksan.red) secara nasional. Kampanye literasi digital itu adalah di Kominfo RI dan kalau di break down (turunan.red). Kalau pada proses migrasi TV digital ini tidak dibarengi dengan stakeholder (pemegang peranan.red) di bawah itu akan susah,” ujarnya.
Hal senada juga diutarakan oleh
Narasumber kedua Dr. (Cand) Ahmad Williyanto S so, M. kom mengutarakan, sebagai pelaku usaha yang berkecimpung dalam industri televisi. Pihaknya tidak bisa menghindari perkembangan teknologi tersebut sebagai sebuah kebutuhan bagi masyarakat di Indonesia, bisa dikatakan Indonesia belumlah bisa dikatakan terlambat dalam melakukan penyesuaian teknologi tersebut.
Secara sudut pandang industri ini sesuatu yang menguntungkan karena kualitas dari gambar yang diterima oleh pemirsa akan lebih bagus, dengan begitu maka setiap program yang akan ditayangkan dalam tampilan televisi digital akan semakin maksimal.
” Tidak ada lagi pemirsa yang kesulitan untuk menerima audio visual utamanya yang berada di pinggir daerah misalnya yang kualitas gambarnya kurang bagus dengan adanya migrasi dari analog ke digital ini semua bisa teratasi menjadi lebih baik dari sisi audio dan visualnya,” paparnya.
Pria yang akrab disapa Willy mengatakan, untuk itu perlunya sebuah sosialisasi dan pemahaman yang harus dilakukan secara matang oleh pemerintah kepada masyarakat agar program migrasi televisi analog ke televisi digital bisa maksimal kedepannya.
Meski banyak yang harus dipersiapkan untuk program migrasi TV tersebut, dirinya berharap kebijakan ini perlu dipercepat agar bisa diterapkan di tengah masyarakat Indonesia.
” Sebenarnya sih memang perlu pematangan ya karena migrasi dari analog ke digital tidak sederhana, kita berbicara semisal tentang equiepment (peralatan.red), kemudian untuk melakukan sebuah investasi dan sebagainya,”katanya.
” Jadi kalau Indonesia menjadi lama dalam hal membicarakan hal ini dan memutuskan kapan kita bermigrasi itu sesuatu yang wajar karena tidak sesederhana yang kita lihat bahwa migrasi tinggal migrasi aja karena perubahan dari analog ke digital itu menyangkut semua aspek,” uraianya.
Lanjut Willy, untuk saat ini sangatlah penting peran pemerintah dan insan pertelevian dalam memberikan edukasi dan sosialisasi program migrasi tv kepada masyarakat secara luas
” Utamanya memang sosialisasi karena masyarakat ini kan masih banyak yang belum paham, belum tahu televisi digital itu apa, nah ini yang perlu menjadi tugas dari pemerintah juga dari insan pertelevisian. Kami juga turut berkontribusi terhadap bagaimana memberikan literasi kepada masyarakat mengenai televisi digital ini,” pungkasnya. (Yan).