LDII Kota Kediri dan Dinkes Perkuat Sinergi Dukung Enam Pilar Germas


Kediri, gelarfakta.com – DPD LDII Kota Kediri menghadiri Pertemuan Koordinasi Mitra yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kota Kediri dalam rangka mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Kegiatan berlangsung di Ruang Tegowangi, Grand Surya Hotel, Selasa (2/12), dan diikuti berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi keagamaan serta lintas agama untuk memperkuat implementasi enam pilar Germas.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Kediri, Candra Jaya, dalam sambutannya menegaskan bahwa keberhasilan Germas membutuhkan kerja bersama.
“Masalah lingkungan tidak mungkin diselesaikan secara sendiri, tetapi harus melalui pendekatan komunitas. Germas sangat berkaitan dengan perilaku, sehingga peran tokoh agama dan organisasi masyarakat sangat penting,” ujar Candra Jaya.
Ia memaparkan enam pilar Germas, dimulai dari peningkatan aktivitas fisik. Menurutnya, tren minat masyarakat Kota Kediri terhadap olahraga seperti lari, bersepeda, dan kegiatan komunitas menunjukkan perkembangan positif.
Pilar kedua adalah peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Meski ada kemajuan, masih ditemukan indikator PHBS yang perlu ditingkatkan.
Untuk pilar ketiga, yaitu pangan sehat dan perbaikan gizi, Candra menyoroti isu stunting. Kota Kediri mendapat apresiasi dari Setwapres RI karena mampu menempati peringkat kedua nasional dalam upaya penurunan stunting. Capaian ini merupakan kerja bersama seluruh elemen, termasuk tokoh agama dan Forum Kerukunan Umat Beragama.
Pilar keempat mencakup pencegahan dan deteksi dini. Pemerintah menyediakan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dapat diakses ibu hamil, balita, hingga lansia minimal satu kali dalam setahun.
Pilar kelima yaitu peningkatan kualitas lingkungan. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dinilai penting untuk mencegah penyakit berbasis lingkungan serta perkembangan vektor.
Pilar keenam adalah peningkatan edukasi hidup sehat. Menurut Candra, perubahan perilaku hanya dapat terjadi jika masyarakat memiliki pengetahuan, kemauan, dan kemampuan untuk menerapkan pola hidup sehat.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kota Kediri, H. Agung Riyanto, menegaskan bahwa Germas tidak bisa bergantung pada sektor kesehatan saja, tetapi membutuhkan dukungan semua pihak.
“Tokoh agama memiliki kedekatan dengan umat, menjadi panutan, dan memiliki ruang yang luas untuk menyampaikan pesan kebaikan, termasuk pesan kesehatan,” ujarnya.
Agung menilai pendekatan keagamaan membuat pesan kesehatan lebih mudah diterima masyarakat, karena semua agama mengajarkan pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan.
Ia berharap pertemuan koordinasi ini dapat memperkuat sinergi dalam edukasi kesehatan melalui ceramah, khotbah, kajian, dan kegiatan keagamaan. LDII juga terus mendorong pola hidup sehat seperti aktivitas fisik, konsumsi gizi seimbang, serta pemeriksaan kesehatan berkala.
“Kami di LDII berupaya memperkuat Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan kegiatan LDII dan mendorong jamaah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan guna mendeteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular,” katanya.
Agung menutup dengan keyakinan bahwa organisasi keagamaan dan lintas agama dapat menjadi mitra strategis dalam mendorong pencegahan penyakit tidak menular.
Kegiatan ini turut dihadiri Pemuda LDII, Wanita LDII, para pengasuh pesantren naungan LDII Kota Kediri, serta Ponpes Wali Barokah.(*/pty/kur)



