KesehatanPolitik dan Pemerintahan

Wali Kota Kediri Paparkan Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Hadapan Tim Sekretariat Wakil Presiden

Kediri, gelarfakta.com – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menghadiri kegiatan Advokasi dan Pemantauan Program Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (P3S) dari Sekretariat Wakil Presiden yang berlangsung di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Kamis (27/11/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Vinanda menyampaikan bahwa sejak 2022 hingga 2025 tren balita stunting di Kota Kediri mengalami fluktuasi. Pada periode 2022–2024 prevalensi sempat menurun, namun pada Juni 2025 kembali terjadi kenaikan. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia 2023 dan SSGI 2024, prevalensi stunting Kota Kediri masih berada di atas target nasional, yakni 18,6 persen pada 2023 dan 17,6 persen pada 2024. Sementara itu, pengukuran melalui E-PPGBM menunjukkan capaian 4,9 persen, jauh di bawah target nasional sebesar 14 persen.

Ia menjelaskan bahwa berbagai intervensi terus dilakukan Pemkot Kediri melalui perangkat daerah terkait dengan melibatkan banyak pihak. Program-program tersebut antara lain Gemarikan, bedah rumah tidak layak huni, penguatan pekarangan pangan lestari, serta sejumlah program pendukung lainnya. Meski masih menghadapi tantangan di lapangan, setiap upaya disebut tetap menunjukkan progres dan dampak positif. Hal ini ditunjukkan dengan diraihnya penghargaan Kota Kediri sebagai peringkat kedua dari 197 kabupaten/kota berkinerja baik dalam pencegahan serta percepatan penurunan stunting tahun 2025 oleh Kementerian Dalam Negeri.

“Capaian tersebut tentu tidak membuat Pemkot Kediri berpuas diri. Komitmen untuk menjadikan pencegahan dan penurunan stunting sebagai prioritas pembangunan daerah tetap kami pegang teguh, disertai penguatan sistem dalam seluruh tahapan pelaksanaan program, mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Harapan saya, melalui diskusi dan tinjauan lapangan hari ini, berbagai masukan serta evaluasi dari Tim Setwapres dapat kami himpun dan implementasikan untuk memperkuat program P3S di Kota Kediri,” pungkasnya.

Sementara itu, Plt. Asdep Kesehatan, Gizi, dan Pembangunan Keluarga Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan dan Pembangunan SDM, Siti Alfiah, menyampaikan bahwa kehadiran tim Setwapres bertujuan untuk melakukan pemantauan lapangan atas program percepatan penurunan stunting.

“Kami dari Sekretariat Wakil Presiden hadir ke Kota Kediri untuk melihat secara langsung bagaimana progres dan perkembangan program percepatan penurunan stunting yang telah dilaksanakan. Selain mendukung Wakil Presiden sebagai Ketua Tim Pengarah, deputi kami juga memiliki tugas sebagai Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Komitmen Kepemimpinan. Karena itu, hari ini kami hadir untuk melakukan advokasi kepada Kota Kediri agar ke depan dapat terus mengimplementasikan dan memprioritaskan penanganan stunting dalam lima tahun mendatang,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa kolaborasi pusat dan daerah merupakan kunci percepatan upaya penurunan stunting.

“Kami hadir untuk bersama-sama bekerja sama dan berkolaborasi, baik di tingkat pusat maupun kabupaten/kota, agar upaya pengentasan stunting dapat berjalan lebih cepat dan optimal,” ujarnya.

Pada bagian akhir, Siti Alfiah menyampaikan apresiasi atas capaian Kota Kediri yang meraih peringkat kedua sebagai kota berkinerja baik dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting. Penilaian yang dilakukan Kemendagri tersebut mencakup berbagai indikator dan beberapa di antaranya telah dipenuhi Kota Kediri. Ia menyebut capaian tersebut merupakan hasil kolaborasi yang layak diapresiasi.(*/pty/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button