Pemprov Jatim Siapkan Sistem Transportasi Terpadu Dukung Operasional Bandara Dhoho Kediri


Kediri, gelarfakta.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Perhubungan menyiapkan sistem transportasi terpadu atau pemandu moda untuk menghubungkan Bandara Dhoho Kediri dengan terminal di 13 daerah kawasan selatan Jawa Timur. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mendukung kembali operasional Bandara Dhoho sekaligus memperkuat konektivitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan selatan.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Nyono, menyampaikan bahwa pihaknya telah menggelar rapat koordinasi bersama PT Angkasa Pura, maskapai Super Air Jet, serta perwakilan pemerintah daerah di gedung PT Gudang Garam Tbk.
“Alhamdulillah, semua pihak bersemangat dan bersepakat untuk menghidupkan kembali Bandara Dhoho Kediri,” ujar Nyono seperti dikutip dari antaranews.com, Kamis (6/11/2025).
Menurutnya, Bandara Dhoho memiliki peran strategis sebagai gerbang ekonomi wilayah selatan Jawa Timur, yang selama ini dinilai masih tertinggal dibanding kawasan utara.
“Bandara Dhoho ini menjadi pintu gerbang pengungkit ekonomi wilayah selatan Jawa Timur,” tegasnya.
Ia menambahkan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga memberikan dukungan penuh terhadap upaya pengembangan Bandara Dhoho. Dalam waktu dekat, Gubernur Khofifah akan menandatangani surat edaran yang ditujukan kepada kepala daerah, ASN instansi vertikal, pegawai pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD agar memanfaatkan Bandara Dhoho untuk kegiatan dinas luar kota.
“Suratnya sudah di meja Ibu Gubernur dan segera ditandatangani,” ungkapnya.
Selain menyiapkan transportasi penghubung antarmoda, Dishub Jatim juga mendorong optimalisasi layanan kargo di Bandara Dhoho.
“Kami berharap penerbangan dari Kediri ke Jakarta tidak hanya mengangkut penumpang, tetapi juga barang. Karena itu fasilitas kargo juga harus disiapkan,” tambah Nyono.
Ia juga mengimbau pemerintah daerah di kawasan selatan Jawa Timur agar lebih aktif menggelar agenda wisata dan kegiatan ekonomi untuk mendukung keberlangsungan penerbangan di Bandara Dhoho.
“Banyak wisatawan tertarik dengan pesona pantai selatan Jawa Timur, karena itu kita harus siapkan fasilitas penghubung yang memadai,” tuturnya.
Sementara itu, Area Manager Super Air Jet Jawa Timur, Dyfi Suciyanti, menjelaskan bahwa penerbangan di Bandara Dhoho Kediri akan menggunakan pesawat Airbus A320-200 berkapasitas 180 penumpang kelas ekonomi.
Tarif penerbangan dari Kediri ke Bandara Soekarno-Hatta dibanderol sekitar Rp700.000, sedangkan rute sebaliknya dari Jakarta ke Kediri sekitar Rp800.000.
“Tingkat keterisian kursi untuk penerbangan perdana 10 November 2025 sudah mencapai 50 persen dari Kediri dan 60 persen dari Jakarta,” ungkapnya.
Penerbangan reguler rute Kediri–Jakarta akan dilayani tiga kali sepekan, setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Penerbangan dengan nomor IU-356 akan berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 10.20 WIB dan tiba di Bandara Dhoho pukul 11.50 WIB. Sementara penerbangan IU-357 berangkat dari Bandara Dhoho pukul 12.30 WIB dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 14.00 WIB.
Penerbangan perdana ini dijadwalkan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan pada 10 November 2025, menjadi momentum penting kebangkitan transportasi udara dan ekonomi di wilayah selatan Jawa Timur.(*/pty/kur)



