Dengan Keterbatasan Fisik, Hasan Bawazier Berhasil Geluti Usaha Ukir
Gelar Fakta – Meski dengan keterbasan fisik bukan menjadi alasan untuk tetap terus berkarya dan menghasilkan sesuatu yang berharga.
Inilah usaha yang dilakukan oleh seorang pria paruhbaya yang berlokasi di sebelah selatan perempatan Bandar Kidul Kota Kediri atau lebih tepatnya timur pos pemantauan polisi.
Walaupun memiliki keterbatasan akan fisiknya, yakni kehilangan kaki kanannya akibat kecelakaan. Dirinya tetap bersemangat dalam memahat sebuah ukiran pada potongan kayu yang kemudian hasilnya ia pajang langsung pada dinding pintu kayu guna diperjualbelikan kepada masyarakat saat melintas.
Pengrajin seni ukir, Hasan bawazier menjelaskan, ketrampilan dan keahlian sebagai pengrajin berbekal ketika dirinya berada di Jogja tahun 1992 dan Jepara 1993-1996 bahkan pernah menorehkan kesukses di Jakarta tahun 1996 hingga tahun 2000.
Namun karena adanya permasalahan maka usaha yang ia geluti di ibukota Jakarta harus gulung tikar. Kemudian mencoba usaha lain namun kurang berhasil sehingga memutuskan ke usaha awal yakni seni ukiran
” Awalnya yakni kerajinan seni kayu, dan baru tiga tahun ini, Ia memulai kembali usahanya di Kota Kediri, yakni ukiran kayu,” tuturnya.
Pria yang akrab disapa Hasan menambahkan, awalnya ia harus berpindah lokasi usaha hingga memutuskan memilih lokasi di sekitar simpang empat Bandar Kota Kediri.
Alasanya ketika itu karena untuk memudahkan promosi dan, masyarakat bisa melihat langsung proses pembuatannya.
Bahan dasar yang digunakan adalah kayu jati, kayu sono dan kayu mahoni asli Kedi dan tidak mengambil bahan baku dari luar daerah.
Sedangkan, harga bervariasi tergantung pesanan dan kerumitan yang dipesan. Namun, untuk rata-rata penjualannya sekitar Rp. 50 ribu dan 300 ribu rupiah. Buka Senin sampai Sabtu pukul 09:00 WIB hingga 16:00 WIB.
Tak lupa dirinya juga selalu bersyukur mendapat pesanan dari masyarakat, guna menyambung hidup keluarganya dirumah.
” Alhamdulillah, dapat pesanan lumayan dari masyarakat,”tegasnya
Seberapapun hasil pekerjaan yang ia terima, kembali lagi ke keluarga. Maka Kuncinya adalah dibutuhkan kesabaran dan konsistensi agar dari Tuhan Bisa selalu tercurah kepadanya. Pungkasnya. (yan).