Bupati Jombang Ikuti Peluncuran Nasional Kopdeskel Merah Putih, Komitmen Kuat Tangani Kemiskinan dari Desa


Jombang, gelarfakta.com – Bupati Jombang, Warsubi, S.H., M.Si., pada Senin (21/7/2025) mengikuti peluncuran nasional Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto secara daring dari Klaten, Jawa Tengah. Kegiatan ini diikuti melalui Zoom Meeting dari Pendopo Kabupaten Jombang, didampingi oleh Wakil Bupati Salmanudin, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, jajaran kepala OPD terkait, camat, dan kepala desa se-Kabupaten Jombang.
Kopdeskel Merah Putih merupakan program strategis dalam Asta Cita keenam Presiden Prabowo, yang bertujuan menggerakkan ekonomi lokal dan menanggulangi kemiskinan dari tingkat desa. Program ini menjadi bagian dari trisula pengentasan kemiskinan, bersama dengan Program Cek Kesehatan Gratis dan Sekolah Rakyat.
Kabupaten Jombang menjadi salah satu daerah yang menunjukkan kesiapan tinggi terhadap program ini. Sebanyak 302 desa dan 4 kelurahan telah menyelesaikan legalitas kelembagaan Kopdeskel Merah Putih. Atas capaian tersebut, Bupati Warsubi menerima penghargaan sebagai Tokoh Pembina Koperasi dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada peringatan Hari Koperasi ke-78.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan Pemkab Jombang dalam mempercepat penerbitan akta notaris koperasi secara mandiri melalui pembiayaan APBD. Saat ini, Kopdeskel Merah Putih di Jombang sedang dalam proses penataan untuk mendukung operasional secara menyeluruh.
“Secara kelembagaan nantinya akan ada kantor koperasi, kios sembako murah, unit bisnis simpan pinjam, klinik kesehatan, apotek desa, sistem pergudangan atau cold storage, serta sarana logistik desa. Bahkan koperasi juga akan menjadi agen penyalur LPG 3 kg dan pupuk,” ujar Bupati Warsubi.
Program Kopdeskel Merah Putih dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang mulai berlaku sejak 27 Maret 2025. Pelaksanaannya melibatkan 13 kementerian, 2 badan, serta seluruh kepala daerah, sebagai langkah nyata pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Dalam arahannya, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Kopdeskel Merah Putih diharapkan mampu membebaskan masyarakat desa dari jeratan pinjaman ilegal, tengkulak, dan rentenir. Selain itu, koperasi ini juga akan memperkuat usaha lokal, mempersingkat rantai distribusi, serta menyediakan kebutuhan pokok yang terjangkau, pinjaman modal yang mudah, layanan kesehatan yang dekat, dan tempat penyimpanan hasil pertanian serta kelautan yang aman.
Sebagai tahap awal, sebanyak 103 Kopdeskel Merah Putih akan dijadikan percontohan nasional. Keberhasilannya akan menjadi model untuk direplikasi ke desa-desa lainnya, dengan target seluruh koperasi dapat beroperasi penuh pada 28 Oktober 2025.
“Sebanyak 103 Kopdeskel Merah Putih ini akan dilihat operasionalisasinya. Koperasi lainnya akan dipersiapkan secara bertahap. Tujuannya bukan hanya membentuk koperasi yang berdiri, tetapi benar-benar berfungsi dan memberi manfaat optimal bagi masyarakat,” ujar Presiden Prabowo.
Koperasi Merah Putih dibangun dengan pendekatan inklusif, modern, dan berbasis gotong-royong. Melalui koperasi ini, diharapkan terjadi penguatan ekonomi desa, peningkatan ketahanan pangan, serta pengurangan angka kemiskinan secara signifikan.
Selain itu, fasilitas koperasi akan membantu petani menyalurkan hasil produksi langsung tanpa melalui rantai pasok panjang yang merugikan. Dampaknya tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga menguntungkan konsumen melalui harga yang lebih terjangkau.
“Dengan hadirnya Kopdeskel Merah Putih, masyarakat akan lebih mudah mengakses kebutuhan pokok, memperoleh pinjaman tanpa rentenir, mendapatkan layanan kesehatan lebih dekat, dan memiliki tempat penyimpanan hasil tani dan laut yang aman. Distribusi logistik juga akan lebih lancar,” pungkas Presiden Prabowo.(*/pty/kur)



