Transaksi Ekonomi Digital Capai Rp37 Miliar, BI Ungkap Peran Penting QRIS dan Generasi Z

Malang, gelarfakta.com – Percepatan transaksi ekonomi digital di Indonesia menunjukkan lonjakan signifikan dalam lima tahun terakhir. Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) Bank Indonesia, Himawan Kusprianto, mengungkapkan bahwa nilai transaksi ekonomi digital sepanjang 2025 telah mencapai Rp37 miliar, naik hampir lima kali lipat dibanding tahun 2020 yang hanya sebesar Rp8 miliar.
“Akselerasi digitalisasinya Alhamdulillah pesat. Salah satu faktor pemicunya adalah pandemi Covid-19 yang secara tidak langsung mempercepat adopsi transaksi digital. Sebelumnya, untuk mengedukasi masyarakat tentang QRIS cukup sulit,” ujar Himawan dalam kegiatan Capacity Building Media 2025 yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur di Malang, Jumat (18/7/2025).
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) disebut sebagai instrumen digital utama yang paling cepat berkembang. Menurut Himawan, keberhasilan QRIS tidak lepas dari kemudahan penggunaannya dan pesatnya penetrasi ponsel pintar di berbagai lapisan masyarakat.
“QRIS menjadi fondasi digital, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang saat ini berkontribusi sekitar 93 persen terhadap penggunaan,” tambahnya.
Data Bank Indonesia mencatat hingga awal 2025, jumlah pengguna QRIS mencapai 56,28 juta, dengan 38,1 juta merchant telah menggunakan sistem ini. Selain itu, terdapat 2,3 juta mesin Electronic Data Capture (EDC) yang mendukung transaksi QRIS.
Dari sisi demografi, Generasi Z mendominasi penggunaan QRIS dengan kontribusi sebesar 27 persen. Disusul oleh generasi milenial sebesar 25,87 persen, generasi X 21,88 persen, baby boomer 11,56 persen, dan generasi alpha 10,88 persen.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Ibrahim, dalam sambutan pembukaannya, menyampaikan kekagumannya atas pertumbuhan luar biasa penggunaan QRIS dalam lima tahun terakhir.
“Lima tahun lalu kita tidak pernah menyangka bahwa QRIS akan secepat ini diterima. Sekarang, dengan lebih dari 50 juta pengguna dalam waktu singkat, ini menunjukkan bahwa inovasi ini benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat,” ungkap Ibrahim.(*/pty/kur)