Politik dan Pemerintahan

Wamendag Buka Apeksi Nite Carnival di Kota Kediri, Gudang Garam Tampil Atraktif

Kediri, GelarFakta – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati bersama Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia Dyah Roro Esti Widya Putri secara resmi membuka Apeksi Nite Carnival 2025, Kamis malam (17/7/2025). Acara ini berlangsung semarak di sepanjang Jalan Dhoho dan Jalan Basuki Rahmat, menghadirkan delegasi dari 13 kota anggota Komisariat Wilayah (Komwil) IV APEKSI.

Dalam pembukaan yang juga dihadiri Wali Kota Malang sebagai Ketua Komwil IV baru dan Wali Kota Mojokerto sebagai ketua sebelumnya, berbagai elemen turut ambil bagian dalam karnaval budaya ini. Mulai dari OPD Pemkot Kediri, OJK Kediri, Bank Jatim, Kormi Kediri, hingga PT Gudang Garam Tbk yang menampilkan atraksi menarik khas budaya lokal.

Wali Kota Vinanda Prameswati menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan persembahan spesial dari Kota Kediri kepada para tamu kehormatan dan masyarakat. Meskipun berformat mini dibandingkan Kediri Nite Carnival yang biasanya digelar untuk memperingati Hari Jadi Kota Kediri, nuansa kemeriahannya tetap terasa.

“Kalau biasanya memakai kendaraan hias dan menempuh jarak sekitar dua kilometer, pada Apeksi Nite Carnival kali ini para peserta berjalan kaki, menampilkan tarian daerah dan busana khas masing-masing,” ujar Mbak Wali.

Menurutnya, acara ini sejalan dengan misi Pemkot Kediri, yakni Kediri City Tourism dan Kediri Ngangeni. Event ini diyakini akan membangkitkan rasa rindu masyarakat untuk kembali hadir ke Kota Kediri.

“InsyaAllah pada Oktober atau November mendatang akan digelar Kediri Nite Carnival dengan tema baru. Kami mengundang Bapak Ibu kembali hadir,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri menilai event ini sebagai momentum strategis dalam mempererat kolaborasi antar pemerintah kota. Ia menekankan pentingnya memperkuat peran UMKM sebagai penggerak perekonomian nasional.

“Kurang lebih 60 persen dari total PDB berasal dari UMKM, dan yang luar biasa, 64 persen penggeraknya adalah perempuan. Maka malam ini adalah bentuk selebrasi untuk seluruh pelaku UMKM,” tutur Dyah Roro Esti.

Ia juga menyatakan bahwa perdagangan bukan sekadar jual beli, tetapi menjadi motor penggerak utama ekonomi kota.

“Dari perdagangan, tercipta lapangan kerja, peluang usaha, dan tumbuhnya ekonomi lokal,” imbuhnya.

Meski hanya versi mini, antusiasme masyarakat tetap luar biasa. Ribuan warga tampak memadati ruas jalan, seperti Kalila, warga Kelurahan Lirboyo yang antusias menyaksikan setiap penampilan.

“Senang sekali, kostumnya bagus-bagus, menarik, dan sangat menghibur,” ujarnya.(*/pty/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button