Politik dan PemerintahanReligiWisata

Angkutan Nataru 2025/2026, Kedatangan Penumpang di Daop 7 Madiun Tembus 13 Ribu Orang

Kediri, gelarfakta.com – Memasuki periode Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), volume pelanggan kereta api di wilayah PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 7 Madiun mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan data pantauan sejak awal masa angkutan pada 18 hingga 26 Desember 2025, puncak kedatangan penumpang terjadi pada Rabu (24/12/2025) dengan total 13.015 penumpang tiba di berbagai stasiun wilayah Daop 7 Madiun.

Secara akumulatif, selama periode 18–26 Desember 2025, jumlah penumpang yang berangkat dari wilayah Daop 7 Madiun tercatat sebanyak 81.111 orang. Sementara itu, jumlah penumpang datang atau kedatangan mencapai 91.545 orang. Angka tersebut menunjukkan tingginya mobilitas masyarakat yang memanfaatkan moda transportasi kereta api selama libur Natal dan menjelang pergantian tahun.

Manager Humas KAI Daop 7 Madiun, Tohari, menyampaikan bahwa meskipun terjadi lonjakan volume penumpang, KAI tetap berkomitmen menjaga kelancaran operasional, keselamatan, serta kualitas pelayanan kepada seluruh pelanggan.

“Momentum Nataru ini menjadi komitmen kami untuk terus menghadirkan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan semakin melayani. Puncak kedatangan sejauh ini terjadi pada malam Natal kemarin, dengan lebih dari 13 ribu pelanggan tiba di wilayah Daop 7 Madiun,” ujar Tohari.

Sejalan dengan semangat Semakin Melayani, KAI Daop 7 Madiun mengimbau seluruh pelanggan agar memperhatikan aturan barang bawaan demi kenyamanan dan keselamatan bersama selama perjalanan. Setiap penumpang diperbolehkan membawa bagasi dengan berat maksimal 20 kilogram, volume tidak lebih dari 100 dm³ atau setara dengan ukuran kurang lebih 70 x 48 x 30 sentimeter, serta jumlah maksimal empat koli atau item bagasi. Barang bawaan yang sesuai dengan ketentuan tersebut tidak dikenakan biaya tambahan.

“Kami mengajak pelanggan membawa barang secukupnya. Apabila barang bawaan melebihi ketentuan, kami sarankan menggunakan jasa pengiriman agar perjalanan menjadi lebih aman, nyaman, dan tertib,” tambah Tohari.

Selain memperhatikan jumlah dan ukuran, pelanggan juga diimbau menempatkan barang bawaan di rak bagasi dengan benar dan stabil serta tidak melebihi kapasitas. Penempatan barang yang baik dinilai penting untuk mencegah risiko barang terjatuh yang dapat membahayakan penumpang lain. Petugas KAI di atas kereta akan terus melakukan pengawasan dan siap membantu pelanggan apabila diperlukan.

KAI juga mengingatkan penumpang untuk tidak membawa barang-barang terlarang ke dalam kereta api, seperti binatang peliharaan, senjata api dan senjata tajam, narkotika serta zat adiktif lainnya, barang mudah terbakar atau meledak, serta barang berbau menyengat yang dapat mengganggu kenyamanan penumpang lain. KAI menegaskan bahwa tanggung jawab atas barang bawaan sepenuhnya berada pada masing-masing penumpang.

Bagi masyarakat yang belum memiliki tiket perjalanan, hingga saat ini masih tersedia 1.867 tempat duduk. Sisa ketersediaan tersebut tersebar di sejumlah rangkaian kereta api, antara lain KA Madiun Jaya kelas eksekutif, KA Singasari kelas eksekutif, KA Bangunkarta kelas eksekutif, KA Brantas kelas eksekutif dan ekonomi, serta KA Brantas Tambahan kelas eksekutif.

“Mengingat ketersediaan tempat duduk yang semakin terbatas, kami mengimbau masyarakat untuk segera melakukan pemesanan melalui aplikasi Access by KAI, website kai.id, maupun kanal penjualan resmi lainnya. KAI akan terus berupaya memberikan layanan terbaik dan semakin melayani kebutuhan perjalanan masyarakat,” tutup Tohari.(*/pty/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button