KesehatanPolitik dan Pemerintahan

Mas Dhito Dorong Penguatan Peran Masyarakat dalam Cegah dan Tangani TBC di Kabupaten Kediri

Kediri, gelarfakta.com — Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mendorong penguatan peran masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Tuberkulosis (TBC). Salah satu langkah strategis yang dilakukan yakni melalui peningkatan kapasitas Tim Penggerak PKK dan kader posyandu, yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri di Gedung Bagawanta Bhari, Selasa (9/12/2025).

Kegiatan tersebut diikuti ratusan peserta, mulai dari Ketua TP PKK kecamatan, TP PKK desa, kader posyandu, hingga petugas promosi kesehatan dari seluruh puskesmas di Kabupaten Kediri. Mereka dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk mendukung percepatan penanganan TBC di wilayah masing-masing.

Mas Dhito menegaskan bahwa keberhasilan program pencegahan dan penanggulangan TBC tidak dapat hanya mengandalkan tenaga kesehatan. Diperlukan pelibatan aktif mitra potensial pemerintah, termasuk peran masyarakat melalui TP PKK dan kader posyandu sebagai ujung tombak gerakan tersebut. Pelibatan ini dinilai penting agar upaya penanganan TBC dapat menjangkau hingga tingkat desa.

“Arahan Mas Bup jelas, TP PKK dan kader posyandu harus bergerak sampai ke akar rumput agar program pencegahan dan penanggulangan TBC berjalan efektif,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Ahmad Khotib.

Atas dorongan Mas Dhito, lanjutnya, kader diharapkan mampu melakukan deteksi dini warga bergejala TBC, memberikan edukasi, serta mendampingi warga untuk mendapatkan pengobatan di puskesmas. Pendekatan ini dipercaya dapat menekan angka penularan, terutama di lingkungan keluarga.

Di Kabupaten Kediri, Ahmad Khotib menyebut terdapat sekitar 2.500 penderita TBC yang saat ini masih menjalani pengobatan.

“Atas kebijakan Mas Dhito, seluruh pengobatan diberikan secara gratis. Pemerintah daerah juga menjalankan program jemput bola untuk menjangkau penderita dan keluarga kontak erat,” tambahnya.

Selain itu, Ahmad Khotib juga menyampaikan pesan Bupati agar masyarakat tidak memberikan stigma negatif kepada penderita TBC. Ia menegaskan bahwa TBC bukan kutukan, melainkan penyakit menular yang dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat dan teratur.(*/pty/kur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button