Profiling 7.200 Guru, Bupati Kediri Dorong Pemerataan Kompetensi Pendidikan


Kediri, gelarfakta.com – Pemerintah Kabupaten Kediri menggandeng Putera Sampoerna Foundation (PSF) untuk melakukan profiling terhadap 7.200 guru sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, baik negeri maupun swasta. Langkah ini menjadi upaya memperkuat dasar pengambilan keputusan pendidikan berbasis data sekaligus meningkatkan mutu guru secara merata di seluruh wilayah.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, yang akrab disapa Mas Dhito, menyampaikan bahwa pemetaan kompetensi guru menjadi kebutuhan strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan. Hal itu disampaikan dalam pembukaan kegiatan profiling guru yang digelar di SMP Negeri 3 Grogol pada Senin (1/12/2025).
“Kita melakukan profiling kepada 7.200 guru, baik negeri maupun swasta,” ujarnya.
Profiling ini dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat kompetensi setiap guru, meliputi pengetahuan, keterampilan, kekuatan yang telah dimiliki, serta aspek yang masih perlu dikembangkan. Hasil pemetaan tersebut diharapkan menjadi landasan pemerintah daerah dalam menentukan kebijakan pendidikan secara akurat.
“Tujuannya supaya pemerintah kabupaten ini punya data. Jadi kalau mengambil keputusan di bidang pendidikan kita berdasarkan data, itu yang kita harapkan,” kata Mas Dhito.
Ia menegaskan pentingnya pemerataan kompetensi agar seluruh sekolah di Kabupaten Kediri memiliki kualitas pendidikan yang setara. Dengan begitu, setiap sekolah dapat menjadi sekolah yang layak dan favorit tanpa ada ketimpangan kualitas antarsekolah.
Kegiatan pembukaan profiling diikuti sekitar 200 guru perwakilan dari sekolah di 26 kecamatan. Head of Development PSF, Juliana, menjelaskan bahwa terdapat empat aspek kompetensi yang dipetakan, yaitu pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian.
“Kurang lebih ada sekitar 40 soal yang mencerminkan indikator dari setiap kompetensi,” ungkapnya.
Selain kompetensi inti, PSF juga mengukur keterampilan atau soft skill guru, seperti integritas, kemampuan berkolaborasi, kemampuan sosial, hingga kemampuan komunikasi.
“Dari data ini kemudian akan diidentifikasi dan dianalisis, baik dari sisi pengetahuan, implementasi, evaluasi hingga kemampuan guru dalam berkolaborasi dan berbagi praktik baik,” jelas Juliana.
Upaya ini diharapkan menjadi langkah awal peningkatan kualitas pendidikan serta pemerataan mutu guru di Kabupaten Kediri.(*/pty/kur)



