Pemkab Kediri dan TP PKK Gelar PKK Goes to School di SMPN 1 Ngadiluwih


Kediri, gelarfakta.com – Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Sosial bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri menggelar program TP PKK Goes to School di SMP Negeri 1 Ngadiluwih pada Kamis (27/11). Kegiatan tersebut diikuti perwakilan siswa-siswi dari seluruh SMP se-Kecamatan Ngadiluwih bersama guru pendamping.
Ketua TP PKK Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito atau Mbak Cicha, melalui Ketua Pokja I Dyah Saktiana, menyampaikan pentingnya pembinaan karakter dan edukasi perlindungan anak di tengah tantangan era digital yang semakin kompleks.
“Program PKK Goes to School diinisiasi sebagai bentuk kepedulian PKK terhadap tumbuh kembang remaja agar lebih bijak, aman, dan sehat dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Ariyanto, menekankan bahwa pola asuh anak dan remaja di era digital membutuhkan pendampingan aktif dari orang tua dan guru, bukan hanya sebatas pengawasan. Ia menyoroti meningkatnya kasus perundungan di sekolah serta pentingnya peran siswa sebagai penolong bagi korban. Dinas Sosial, lanjutnya, siap memberikan layanan rehabilitasi mengingat bullying dapat memicu trauma hingga depresi.
Ariyanto juga menegaskan urgensi pencegahan perkawinan anak serta penyalahgunaan narkoba demi masa depan generasi muda.
“Remaja didorong untuk berani berpendapat, terus belajar, serta mengendalikan penggunaan gawai untuk hal-hal positif,” ujarnya.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari berbagai instansi, termasuk Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kediri dan psikolog profesional. Selain menerima materi edukatif, peserta juga berkesempatan memperoleh doorprize sebagai bentuk motivasi agar lebih semangat belajar dan berperilaku positif.
Melalui kolaborasi antara Dinas Sosial dan TP PKK Kabupaten Kediri, pemerintah berkomitmen menghadirkan program yang memberikan dampak nyata bagi anak, remaja, dan para pendidik.
“Dengan kegiatan ini, kita juga berharap mereka dapat menjadi agen perubahan baik itu di sekolah maupun di lingkungan masyarakat,” pungkas Ariyanto.(*/pty/kur)



